Relawan Hasanuddin Muda Beberkan Alasan Mendukung Pasangan ‘Gemoy’

- 6 Januari 2024, 09:15 WIB
Komandan Divisi Fanta TKN Prabowo-Gibran, Arief Rosyid Hasan berbicara dalam acara deklarasi Relawan Hasanuddin Muda
Komandan Divisi Fanta TKN Prabowo-Gibran, Arief Rosyid Hasan berbicara dalam acara deklarasi Relawan Hasanuddin Muda /Foto: Antara/

BOLTIM NEWS - Pasangan calon presiden dan wakil presiden nomor urut 2, Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka menerima dukungan dari relawan Hasanuddin Muda di Jakarta, pada Jumat (5/1/2024).

Dukungan itu secara seremonial diterima oleh Komandan Divisi Fanta (Pemilih Muda) Tim Kampanye Nasional (TKN) Prabowo-Gibran, Arief Rosyid Hasan. Dalam kesempatan itu ia mengatakan, bahwa dukungan dari para alumni muda Universitas Hasanuddin (Unhas) itu mampu memantapkan kemenangan Prabowo-Gibran dalam satu putaran pada Pilpres 2024.

"Kami melihat bahwa kemenangan Pak Prabowo dan Mas Gibran ini sudah di depan mata untuk satu putaran, alumni Universitas Hasanuddin muda ini, Insya Allah akan menggenapkan kemenangan itu," kata Arief yang juga merupakan alumni Unhas tahun 2004.

Baca Juga: Klaim Satu Puratan Prabowo-Gibran Sulit Terwujud, Pengamat Politik Prediksi Pilpres 2024 Bisa Dua Putaran

Dia mengungkapkan, bahwa pasangan Prabowo-Gibran sudah banyak mendapatkan dukungan dari para alumni perguruan tinggi nasional, selain dari alumni Unhas ada juga dari alumni Institut Teknologi Bandung (ITB) yang tergabung dalam relawan Gajah Gibran.

"Sebelumnya kan kita ada teman-teman ITB ya, Gajah Gibran, yang lain menyusul banyak nih ya, ada mungkin dari alumni Universitas Gajah Mada ya," ujar Arief.

Arief pun menyampaikan apresiasi dan berterima kasih atas dukungan tersebut dan menyakini para pemilih muda akan menjatuhkan pilihannya kepada pasangan Prabowo-Gibran.

"Luar biasa, saya kira semua teman-teman sudah ingin mendedikasikan waktu, tenaga, pikiran ya, untuk bersama-sama memenangkan atau memajukan Indonesia lewat Pak Prabowo dan Mas Gibran, Terima kasih," kata Arief.

Baca Juga: Ketum Golkar Yakin Prabowo Unggul Dalam Debat Capres Ketiga, TKN: Prabowo Sudah Persiapkan Diri

Dalam kesempatan yang sama, Koordinator Relawan Hasanuddin Muda, Fatir Kasim menilai Prabowo-Gibran merupakan pasangan capres/cawapres yang merepresentasikan keterwakilan generasi muda.

"Satu-satunya yang betul-betul bisa merepresentasikan anak muda di situ hanyalah paslon nomor 2," kata dia.

Fatir menjelaskan bahwa, relawan Hasanuddin Muda bukan hanya untuk mencari suara dari alumni Unhas semata, melainkan juga memfokuskan mencari suara di wilayah Indonesia timur guna memenangkan Prabowo-Gibran.

"Hasanuddin Muda ini bukan cuma memfokuskan cari suara untuk alumni Unhas saja, bukan cuma di Makassar saja, tapi Indonesia Timur, bahkan seluruh Indonesia," ujar dia.

Awal Mula Istilah Gemoy

Juru Bicara Tim Kampanye Nasional (TKN) Pemilih Muda (Fanta) Prabowo-Gibran, Dedek Prayudi, menjelaskan asal muasal istilah gemoy, yang kemudian melekat pada sosok capres Prabowo Subianto, berasal dari platform media sosial TikTok.

"Sejarah gemoy ini menjadi sangat relevan, karena berangkat dari bawah. Jadi, berangkat dari bawah, dari sebuah akun TikTok, di mana menampilkan Pak Prabowo joget-joget," kata Dede dalam acara peluncuran buku Politik Gemoydi Menteng, Jakarta Pusat, Jakarta, Kamis (4/1/2024).

Dede melanjutkan akun media sosial tersebut membubuhkan keterangan ‘Prabowo Gemoy’ pada video yang diunggah. Dampaknya, video tersebut diunggah ulang di beberapa akun media sosial sehingga menjadi viral.
​​​​​​​
Dede menambahkan Prabowo awalnya tidak tahu apa arti dari gemoy. Namun, lanjutnya, lahirnya istilah gemoy merupakan bentuk awal keberpihakan anak muda pada dunia politik.

"Jadi, ini bukan sesuatu yang lahir dari kami dan (tidak) kami paksakan kepada anak muda. Ini organik dari masyarakat," jelasnya.

Baca Juga: Ga Bahaya Ta! Advokat dari 35 Wilayah Bergabung jadi THN AMIN Jateng

Dede melanjutkan istilah gemoy pada akhirnya memiliki arti tersendiri bagi jajaran TKN Prabowo-Gibran, yakni rekonsiliasi, keberlanjutan, dan Astacita.
​​​​​​​
"Rekonsiliasi menandakan politik ruang gembira yang tidak menghadirkan sekat perkubuan antar kubu politik. Selanjutnya, gemoy berkelanjutan adalah wujud partisipasi politik anak muda. Ini ada perpindahan tongkat estafet kepemimpinan antargenerasi," tambah politikus Partai Solidaritas Indonesia (PSI) tersebut.

Terakhir ialah Astacita, yakni program yang ditawarkan Prabowo-Gibran berkaitan dengan memajukan sumber daya manusia (SDM) demi masa depan bangsa.

Dengan semangat Politik Gemoy, Dede berharap kalangan anak muda mau menaruh dukungannya bagi pasangan calon Prabowo-Gibran demi kemajuan bangsa Indonesia.***

Editor: Faruk Langaru

Sumber: Antara


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah