Gibran Singgung Muhaimin Soal SGIE, Cak Imin Sindir Gibran Soal Proyek Nasional Banyak Mengalir di Surakarta

- 23 Desember 2023, 09:40 WIB
Muhaimin Iskandar (kir) menyampaikan gagasannya disaksikan Gibran Rakabuming Raka (kanan) saat debat cawapres Pemilu 2024 di JCC, Jakarta, Jumat (22/12/2023)
Muhaimin Iskandar (kir) menyampaikan gagasannya disaksikan Gibran Rakabuming Raka (kanan) saat debat cawapres Pemilu 2024 di JCC, Jakarta, Jumat (22/12/2023) /Dok: Antara/

BOLTIM NEWS - Calon wakil presiden (cawapres) nomor urut 1, Muhaimin Iskandar atau Cak Imin menyentil Gibran Rakabuming Raka tentang banyaknya proyek pemerintah pusat yang masuk ke Kota Surakarta yang dipimpin oleh Gibran Rakabuming dibandingkan sejumlah kota lainnya di Indonesia

Menurut Cak Imin, pembagian proyek nasional di pemerintahan saat ini kurang adil, karena itu ia meminta tips dan trik dari cawapres nomor urut 2 Gibran Rakabuming Raka yang saat ini menjabat sebagai Wali Kota Surakarta agar proyek-proyek besar dapat masuk ke daerah.

"Saya ingin Pak Gibran menyampaikan tips and trick agar bupati, walikota, dan pemerintah daerah yang lain bisa belajar agar proyek besar bisa ada dimasukkan (seperti) di Kota Solo," kata Cak Imin, dalam debat kedua Pilpres 2024 di Jakarta Convention Center (JCC), Jakarta, Jumat (22/12/2023).

Baca Juga: Gibran: DJB dan Bea Cukai Dilebur Akan Jadi Satu, Mahfud Sebut Ide Gibran tak Masuk Akal!

Menurut Cak Imin, Gibran merupakan contoh pemimpin yang berhasil membawa proyek-proyek besar dibangun di Kota Solo, Jawa Tengah. Ia pun menilai tips dan trik keberhasilan Walikota Surakarta itu perlu dibagikan kepada pemimpin-pemimpin di daerah-daerah yang lain.

Menanggapi pertanyaan itu, Gibran menyatakan pada saat ini Indonesia sudah melakukan pemerataan pembangunan sehingga daerah yang dibangun tidak hanya Solo, bahkan menjangkau daerah-daerah di luar Jawa.

"Jumlah proyek, jumlah anggaran yang digelontorkan ke Solo sebelum saya jadi Walikota itu lebih besar. Saya tahulah ini arah pertanyaannya ke mana," ujar Gibran.

Gibran juga menyampaikan pembangunan berbagai proyek di Solo menggunakan prinsip kolaborasi sehingga tidak hanya memanfaatkan dana APBN, tetapi juga APBD bahkan bantuan dana dari pihak swasta.

Usai mendengar tanggapan Gibran itu, Cak Imin menyampaikan bahwa jika ia dan pasangan calon presidennya Anies Baswedan memenangi Pilpres 2024, mereka akan membagi APBN secara adil kepada daerah-daerah.

Baca Juga: Blunder Lagi, Gibran Kembali Bersorak, KPU Bilang Para Calon Orang-orang yang Sudah Dewasa

Disesi lain, Gibran mengajarkan kepada cawapres nomor urut 1 Muhaimin Iskandar yang tidak paham perihal State of the Global Islamic Economy (SGIE).

Gibran menjelaskan SGIE kepada Muhaimin sebab Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) itu tidak bisa menjawab pertanyaan Gibran mengenai langkah yang akan dilakukan untuk meningkatkan peringkat Indonesia di kalangan SGIE.

"Kita kan sedang fokus mengembangkan ekonomi syariah, keuangan syariah, otomatis kita harus mengerti juga masalah SGIE. SGIE itu adalah State of the Global Islamic Economy," kata Gibran saat debat kedua Pilpres 2024 yang mempertemukan antar cawapres.

Pada kesempatan itu, Gibran meminta maaf kepada Muhaimin apabila pertanyaannya itu terlalu sulit.

Dia pun menyebutkan bahwa saat ini sejumlah produk halal Indonesia telah masuk peringkat 10 besar.

"Misalnya, sekarang yang sudah masuk peringkat 10 besar adalah makanan halal kita, skincare halal kita, fesyen kita. Itu yang saya maksud, Gus. Dan, ya, mohon maaf kalau pertanyaannya agak sulit ya Gus," katanya.

Baca Juga: Terungkap, Cak Imin Ternyata Dulu Hanya Karena Terpaksa Ikut Seremoni Tumpengan di IKN

Muhaimin lantas merespons Gibran dengan menyatakan bahwa peringkat Indonesia di SGIE mesti ditingkatkan karena Indonesia merupakan negara dengan jumlah umat Islam terbanyak di dunia.

"Posisi kita, yang masih di bawah ini, membutuhkan langkah-langkah penting agar yang disebut SGIE ini kita bisa menaikkan peringkat kita," katanya.

Menurut Muhaimin, langkah untuk menaikkan peringkat SGIE tersebut adalah dengan menyiapkan seluruh perangkat regulasi agar industri halal dapat berkembang.

"Ada beberapa hal yang bisa kita lakukan. Yang pertama yang harus dilakukan pemerintah adalah menyiapkan seluruh perangkat regulasi agar tumbuh kembang seluruh industri halal, termasuk bagaimana membantu sertifikasi secara murah bahkan gratis, terutama bagi UMKM kita," ucap Muhaimin.***

Editor: Faruk Langaru

Sumber: Antara


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah