Network
BOLTIM NEWS – Penjabat (Pj) Gubernur Bali Sang Made Mahendra Jaya memberi klarifikasi soal penurunan atribut PDI Perjuangan berupa baliho calon presiden-calon wakil presiden Ganjar Pranowo-Mahfud MD dan bendera partai di lokasi kunjungan kerja Presiden Jokowi di Kabupaten Gianyar.
Made Mahendra mengatakan, video dan kabar tidak jelas mengenai pencabutan atribut partai politik kurang sesuai dengan fakta.
Menurutnya, di sepanjang jalan kunjungan kenegaraan Presiden Jokowi dari Denpasar hingga Gianyar tepatnya tiga titik kunjungan yaitu SMKN 3 Sukawati, Pasar Bulan, dan Balai Budaya Batubulan, banyak terpasang baliho dan bendera berunsur politik tidak hanya milik PDI Perjuangan.
Baca Juga: Sekjen PDIP Sebut Gibran Rakabuming Sudah Melapor soal Dipinang jadi Cawapres Prabowo
“Yang dilakukan adalah menggeser sementara alat sosialisasi tersebut berupa baliho agar estetika terjaga dan setelah selesai kegiatan, alat sosialisasi baliho tersebut sudah terpasang kembali. Jadi dapat saya tegaskan di sini tidak ada maksud lain kecuali kegiatan dapat berjalan dengan nyaman,” jelas Made Mahendra Jaya, Selasa (31/10/2023).
Begitu juga dengan kehadiran TNI dan Polri di beberapa tayangan video penurunan baliho, itu dikatakan sudah sesuai standar operasional pengamanan RI 1.
Sebelumnya, Kepala Satpol PP Bali Nyoman Rai Dharmadi juga menyatakan, bahwa tak ada keberpihakan saat menurunkan atribut politik.
Menurutnya, setelah mendapat arahan dari Pj Gubernur Bali, ia dan jajarannya langsung menurunkan seluruhnya, namun dari pantauan lapangan memang baliho dan bendera PDI Perjuangan mendominasi dan terpasang dengan jarak hampir tiap satu meter.
Baca Juga: Sekjen PDIP Klaim Kasus Budiman Melejitkan Elektabilitas Ganjar Pranowo
