Hadiri Kongres Hikmahbudhi, Presiden Jokowi Tegaskan Potensi Demografi dan Tantangan Indonesia

- 29 Maret 2024, 21:05 WIB
Presiden Jokowi meresmikan pembukaan Kongres Hikmahbudhi XII tahun 2024 di Mercure Convention Center, Jakarta, Kamis 28 Maret 2024.
Presiden Jokowi meresmikan pembukaan Kongres Hikmahbudhi XII tahun 2024 di Mercure Convention Center, Jakarta, Kamis 28 Maret 2024. /Foto: BPMI Setpres/Kris

BOLTIM NEWS – Presiden Republik Indonesia (RI), Joko Widodo (Jokowi), menegaskan tekad Indonesia untuk memanfaatkan puncak bonus demografi di tahun 2045. Menurutnya, Indonesia memiliki kesempatan yang harus dimanfaatkan dengan baik karena 68 persen penduduknya berada dalam rentang usia produktif.

Hal tersebut disampaikan presiden dalam sambutannya pada peresmian pembukaan Kongres Himpunan Mahasiswa Buddhis Indonesia (Hikmahbudhi) XII tahun 2024 di Mercure Convention Center, Jakarta, Kamis 28 Maret 2024.

Baca Juga: Jelang Lebaran, Presiden Jokowi Imbau Masyarakat Mudik Lebih Awal

“Sudah sering saya sampaikan bahwa Indonesia, negara kita ini memiliki peluang besar, memiliki potensi besar untuk menjadi negara maju saat puncak bonus demografi di tahun 2045, saat itu kesempatan kita,” ungkap Jokowi.

Dalam sambutannya, Kepala Negara membandingkan situasi di sejumlah negara yang gagal memanfaatkan momentum bonus demografi. Namun, ia menekankan bahwa Indonesia memiliki potensi untuk meraih kesuksesan untuk menjadi negara maju melalui peningkatan kualitas Sumber Daya Manusia (SDM).

“Kita juga ingin seperti itu, ingin menjadi negara maju. Melihat yang gagal dan melihat yang berhasil, kenapa gagal dan kenapa berhasil. Dan kita harapkan Indonesia Emas betul-betul terjadi di 2045 yang akan datang,” tuturnya.

Baca Juga: Presiden Jokowi Gelar Buka Puasa Bersama Kabinet Indonesia Maju

Presiden menekankan pentingnya konsistensi dan stabilitas politik dalam memanfaatkan momentum tersebut dan menyentuh pada tantangan-tantangan seperti hilirisasi yang dihadapi Indonesia. Meski ditentang oleh lembaga internasional, Presiden Jokowi bahwa upaya tersebut harus tetap berlanjut demi membangun industri nasional.

“Saya yakin kita mungkin akan kalah lagi. Tetapi industrinya sudah jadi. Kita undur-undur enggak apa-apa mundur, industri nikel sudah jadi, industri EV baterai sudah jadi, industri mobil listrik sudah jadi. Karena memang membangun sebuah industri, membangun sebuah manufacturing itu membutuhkan waktu,” ujar presiden.

Halaman:

Editor: Gazali Ligawa


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x