58 Tahun Pikiran Rakyat: Jadi Bagian Agen Perubahan Kehidupan

- 24 Maret 2024, 20:21 WIB
Pikiran Rakya
Pikiran Rakya /

BOLTIM NEWS – Di tengah perkembangan teknologi digital yang sangat pesat, Harian Umum Pikiran Rakyat terus berdiri tegak. 24 Maret 2024 Pikiran Rakyat genap berusia 58 tahun dan tetap setia bersama para pembaca yang juga tak kalah setia.

Mengalami berbagai dinamika di industri media massa, Komisaris Pikiran Rakyat Bandung, Januar Primadi Ruswita menyebut Harian Umum Pikiran Rakyat bukan sekadar surat kabar yang memuat berita dan informasi.

“Tetapi sudah menjadi bagian agen perubahan kehidupan yang lebih baik serta turut serta mencerdaskan bangsa. Berita dan informasinya mengedepankan jurnalisme berkualitas dan bertanggung jawab. Serta bisa menjadi rujukan publik dan para pemangku kepentingan,” katanya.

Perkembangan teknologi yang signifikan dua dekade terakhir juga menjadi momentum Pikiran Rakyat untuk berubah. Pikiran Rakyat beradaptasi dengan segala perkembangan zaman dari dekade ke dekade yang lainnya.

“Di sinilah kita mesti beradaptasi dan bertransformasi ke media digital. Artinya, media cetak tidak hilang, tetapi bertransformasi, juga mengembangkan multiplatform yang lain terutama dalam digitalnya,” ujarnya.

Mesin Linotype yang digunakan Pikiran Rakyat pada 1974-1986.
Mesin Linotype yang digunakan Pikiran Rakyat pada 1974-1986.


Kendati beradaptasi dengan perubahan zaman, dia menyebut ada satu hal yang tetap dipertahankan oleh Pikiran Rakyat di tengah cepatnya perkembangan zaman. Prinsip Siger Tengah menjadi hal yang selalu dikedepankan.

“Jadi, para pendiri perusahaan Harian Umum Pikiran Rakyat berkomitmen bahwa mereka berada di tengah-tengah kepentingan, istilah sundanya Siger Tengah. Kita berada di tengah-tengah berbagai tarik menarik kepentingan, bukan berarti kita tidak memihak kepada yang lebih baik. Tapi, kita berusaha untuk posisi netral, menjaga independensi kita di antara berbagai tarik menarik kepentingan,” tuturnya.

Tantangan yang beragam

Direktur PT Pikiran Rakyat Bandung, Tia Yuniarti mengatakan dinamika yang dihadapi Pikiran Rakyat di industri media sangat beragam dari masa ke masa, termasuk perihal mendapat tekanan dari pemangku kebijakan.

“Selama 58 tahun melayani pembaca, Pikiran Rakyat telah mengalami masa-masa dengan dinamika yang begitu beragam. Pernah mengalami masa-masa yang mengalami tekanan dari penguasa, juga pernah mengalami indahnya pers sebagai buah dari perjuangan reformasi,” katanya.

Ditempa dengan beragam persoalan, hal ini menjadikan Pikiran Rakyat kian matang dan dewasa. 58 tahun adalah bukti nyata bahwa Pikiran Rakyat berhasil melewati berbagai situasi, terlebih saat ini media cetak tengah berada di fase senja kala.

“Masa-masa itu telah membuat Pikiran Rakyat semakin dewasa, kami juga semakin meneguhkan komitmen untuk menjalankan fungsi pokok pers yakni menyebarkan informasi, mengedukasi, menghibur, dan satu fungsi yang tak kalah penting yaitu adalah sebagai sarana kontrol sosial,” ujarnya.

Pikiran Rakyat Media Network
Pikiran Rakyat Media Network

Saat ini, Pikiran Rakyat juga dihadapkan tantangan yang semakin berat dengan maraknya hoaks dan berita palsu. Sebagai media arus utama, Pikiran Rakyat turut menjadi perisai bagi para pembaca agar terhindar dari berita atau informasi palsu.

“Mendekati dekade ke-6 ini, tugas Pikiran Rakyat juga semakin berat karena semakin dihadapkan dengan maraknya hoaks, disinformasi, dan misinformasi. Tetapi, meskipun demikian, Pikiran Rakyat akan tetap berjuang untuk meminimalkan dampak buruk yang ditimbulkan oleh hoaks-hoaks tersebut kepada masyarakat,” tuturnya.

Terima kasih para pembaca

58 tahun bukanlah waktu yang sebentar. Berbagai dinamika yang dihadapi, telah menjadikan Pikiran Rakyat seperti sekarang. Hal ini juga tidak terlepas dari peran para pembaca yang masih setia.

Meski telah terjadi perkembangan zaman yang begitu pesat, Januar menyebut perkembangan zaman tersebut justru menjadikan para pembaca Pikiran Rakyat kian beragam.


“Pembaca Pikiran Rakyat ini terbagi ke dalam beberapa segmen. Satu dari segmen pembaca baby boomers, yang 58 ke atas dan memang masih sepenuhnya mereka rata-rata membaca media cetak. Kemudian pembaca dari generasi X yang berusia 48-58 tahun, generasi yang sebagian masih membaca media cetak, sebagian sudah membaca media online. Dan generasi milenial yang sebagian membaca portal berita dan sebagian membaca media sosial. Di situ juga ada pendengar-pendengar radio yang sudah ada di situ. Kemudian ada generasi alfa dan generasi Z yang semuanya menggunakan media sosial untuk mengakses informasi. Tentunya kami Pikiran Rakyat mencoba menyasar semua segmen tersebut. Alhamdulillah perkembangannya sangat baik,” katanya.

Talkshow di Radio PRFM
Talkshow di Radio PRFM


Melihat loyalitas para pembaca yang tak diragukan lagi, Januar mewakili berbagai unsur di Pikiran Rakyat mengucapkan terima kasih kepada para pembaca.

“Kami tentunya sangat berterima kasih karena berkat dukungan dan loyalitas dari para pembaca ini kami bisa tetap eksis dan memberikan pelayanan berita yang bertanggung jawab, yang positif, tanpa hoaks atau kepalsuan, dan itu kita kembangkan terus ke depannya. Terima kasih kepada para pembaca yang sudah loyal membaca Pikiran Rakyat baik secara online, cetak, maupun pendengar radionya,” tuturnya.

Senada dengan Januar, Tia juga berterima kasih kepada para pembaca yang masih memberikan kepercayaan kepada Pikiran Rakyat hingga saat ini.

“Pikiran Rakyat ingin mengucapkan apresiasi dan terima kasih yang tidak terhingga kepada khalayak pembaca yang selalu selama ini tetap setia, percaya, dan terus mendukung Pikiran Rakyat. Kami Pikiran Rakyat merasa tersanjung,” katanya.***

Editor: Faruk Langaru

Sumber: Pikiran Rakyat


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x