Rencana Pemasangan Chattra, Kemenag dan BRIN Lakukan Kunjungan Lapangan

- 15 Maret 2024, 23:28 WIB
FGD rencana pemasangan Chattra Candi Borobudur.
FGD rencana pemasangan Chattra Candi Borobudur. /Foto: Kemenag.go.id

BOLTIM NEWS – Direktoral Jenderal (Ditjen) Bimbingan Masyarakat (Bimas) Buddha Kementerian Agama (Kemenag) kembali menggelar Focus Group Discussion (FGD), membahas format kunjungan ke lapangan seiring rencana pemasangan Chattra pada Candi Borobudur. Kunjungan itu akan dilakukan pada 18 - 22 Maret 2024.

FGD kali keempat ini berlangsung di Jakarta dan dihadiri Tim Ahli dari Pusat Arkheolog Prasejarah dan Sejarah Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) Irfan Mahmud bersama sejumlah peneliti, pakar, praktisi, serta Tim Pemanfaatan Candi Borobudur Ditjen Bimas Buddha.

Baca Juga: Buka Rakernas PHU, Menag Yaqut Tekankan Layanan Haji Ramah Lansia

Direktur Jenderal Bimbingan Masyarakat Buddha, Supriyadi, menyampaikan pihaknya sudah berkali-kali melaksanakan komunikasi dengan BRIN dalam rangka mewujudkan arahan Presiden Joko Widodo yang disampaikan dalam rapat dengan Menteri Agama (Menag) dan Menteri lainnya terkait lima Destinasi Pariwisata Super Prioritas (DPSP) dan juga pembahasan tatakalola serta perubahan tatakalola kawasan Candi Borobudur.

“Dalam rapat mengedepankan perlakuan yang berbeda terhadap 5 DPSP khusus di Candi Borobudur yang tidak hanya mengedepankan dari sisi pariwisata tapi juga mengedepankan tentang spiritualitas yang ada di Candi Borobudur,” ungkap Supriyadi, Kamis 14 Maret 2024.

Ia juga menyebut bahwa beberapa pertemuan dengan ruwat-rawat, dalam pembahasan tetap mengedepankan nilai spiritualitasnya.

“Artinya bahwa di antara komunitas pengiat budaya salah satu dengan ruwat rawat, berkaitan dengan spiritualitas yang ada di Candi Borobudur,” jelasnya.

Tim Ahli BRIN, Irfan Mahmud, menyebut FGD untuk melakukan riview terhadap pendekatan yang sudah digunakan dan mencoba melakukan pendekatan rekontrusionisme dengan melihat secara holistic, tidak hanya material dan arkheologinya, tetapi dari sisi keilmuan, sisi kebutuhan serta spiritualitas.

Terkait pelaksanaan rencana jadwal kajian dampak di lapangan, Irfan menyebut akan menguatkan dari segi arkheologi untuk melihat kembali berbagai bahan atau bata-bata yang sudah tersedia dan mencoba meyelaraskan apa yang kemudian bisa bersinergi untuk mendukung satu gagasan menjadikan chattra sebagai salah satu ikon di Candi Borobudur.

Halaman:

Editor: Gazali Ligawa

Sumber: kemenag.co.id


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x