Ancaman Korsel Tak Membuat Korut Takut, Ancama itu Kembali Dibalas Serangan Balon Udara Berisikan Sampah

- 2 Juni 2024, 18:07 WIB
Pemimpin Korea Utara Kim Jong Un
Pemimpin Korea Utara Kim Jong Un /Foto:/KCNA via REUTERS/ANTARA/

BOLTIM NEWS – Ancaman Kementerian Unifikasi Korea Selatan bahwa pihak Seoul akan melakukan tindakan yang sangat menyakitkan kepada Korea Utara jika terus melakukan tindakan provokasi dengan pengiriman balon-balon pembawa kotoran ke negaranya. Hal itu tak membuat Korea Utara diam dan takut dengan ancaman tersebut.

Korut bahkan telah mengirimkan sekitar 720 balon lagi berisi sampah ke Korsel dan terus mengganggu sinyal GPS selama lima hari berturut-turut terhadap Korea Selatan.

Kepala Staf Gabungan Korea Selatan (JCS) pada Minggu (2/6/2024a) mengatakan pihaknya mendeteksi sekitar 720 balon yang melayang melintasi Garis Demarkasi Militer yang memisahkan kedua Korea dan jatuh di berbagai wilayah Korsel. 

Balon-balon tersebut menurut JCS, terdeteksi antara Sabtu pukul 20.00 dan Minggu pukul 13.00 waktu setempat.

“Sekitar 20 hingga 50 balon bergerak per jam di udara dan turun di Seoul, Provinsi Gyeonggi, Provinsi Chungcheong Utara, dan Provinsi Gyeongsang Utara,” kata seorang pejabat JCS yang tidak mau disebutkan namanya.

Pejabat tersebut kemudian menyatakan bahwa tidak ada balon tambahan yang terdeteksi setelah pukul 13.00.

Balon-balon tersebut berisi berbagai macam sampah, seperti puntung rokok, kertas, dan kantong plastik, sama seperti balon-balon sebelumnya.

JCS pun menyarankan, masyarakat untuk tidak menyentuh benda-benda tersebut dan agar melaporkan ke pihak militer atau polisi terdekat.

JCS juga memperingatkan bahwa balon-balon tersebut kemungkinan membawa bahaya.

Pihak militer Korea Selatan mengirimkan tim untuk mengambil puing-puing, alih-alih menembak jatuh balon-balon, karena kemungkinan balon-balon tersebut berisi bahan kimia beracun yang tidak dapat sepenuhnya dikesampingkan.

Kendati sejauh ini belum ada laporan korban cedera, pemerintah Kota Seoul mengatakan pihaknya akan mengoperasikan pusat darurat 24 jam sehari untuk merespons benda-benda tersebut.

Korut sebelumnya menerbangkan sekitar 260 balon yang berisi sampah dan kotoran ke Korsel pada awal pekan ini setelah negara tersebut memperingatkan pembalasan terhadap selebaran anti-Pyongyang yang dikirim oleh para aktivis Korea Selatan.

Jumlah balon tersebut sama dengan jumlah total yang diamati setiap tahun pada periode 2016-2017.

Korut telah mengganggu sinyal GPS di dekat perbatasan sejak Rabu (29/5). Negara itu melancarkan serangan gangguan GPS di perairan dekat pulau perbatasan barat laut Korsel selama empat hari berturut-turut sampai Sabtu (1/6/2024).

Korea Utara juga menembakkan rentetan artileri dari peluncur roket berukuran super besar ke arah Laut Timur pada Kamis (30/5) dalam sebuah latihan, yang dikatakannya untuk menunjukkan tekadnya melakukan serangan pendahuluan terhadap Korsel.

***

Editor: Faruk Langaru

Sumber: ANTARA Yonhap-Oana


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah