Dilanda Gelombang Panas Musim Semi, Suhu di Australia Capai Rekor Tertinggi

- 18 September 2023, 12:23 WIB
Ilustrasi Australia dilanda suhu tinggi di musim semi.
Ilustrasi Australia dilanda suhu tinggi di musim semi. /Foto: Pexels

BN, Pikiran Rakyat - Gelombang panas musim semi di sebagian besar wilayah tenggara Australia, termasuk Sydney, akan meningkat dengan suhu diperkirakan mencapai puncaknya hingga 16 derajat Celcius (60 Fahrenheit) di atas rata-rata bulan September.

Australia sedang menghadapi peningkatan gelombang panas yang terjadi di pedalaman negara itu selama akhir pekan dan kemungkinan akan berlangsung hingga beberapa hari ke depan di seluruh negara bagian Australia Selatan, Victoria dan New South Wales.

Biro Meteorologi mengatakan, pihaknya memperkirakan beberapa rekor awal musim semi kemungkinan besar akan terpecahkan dalam beberapa hari ke depan dan menyebutkan bahwa panas tersebut “sangat jarang terjadi pada bulan September”.

“Penaangguhan hukuman dari cuaca panas diperkirakan tidak akan terjadi sampai hari Rabu dan seterusnya, karena cuaca dingin yang lebih kuat melintasi negara-negara bagian tenggara,” kata biro cuaca dalam sebuah postingan Facebook belum lama ini, dikutip dari Reuters pada Senin 18 September 2023.

Cuaca panas berdampak buruk bagi para pelari maraton Sydney dengan 26 orang dilarikan ke Rumah Sakit (RS) dan sekitar 40 orang dirawat kerena kelelahan akibat panas oleh layanan darurat.

Menurut perkiraan biro cuaca, suhu di wilayah barat Sydney diperkirakan mencapai 36 derajat Celcius (96,8 F) sebelum turun menjadi sekitar 22 derajat Celcius (71 F).

Gelombang panas juga meningkatkan risiko kebakaran dan beberapa wilayah diberi peringkat bahaya kebakaran “tinggi” dan pihak berwenang mendesak warga untuk bersiap menghadapi kebakaran hutan. Sekitar 50 kebakaran rumput atau semak terjadi di seluruh New South Wales tetapi semuanya telah dapat dikendalikan.

Australia bersiap menghadapi musim semi dan musim panas yang lebih panas di belahan bumi selatan tahun ini setelah kemungkinan El Nino menguat. Peramal cuaca mengatakan, peristiwa cuaca tersebut kemungkinan akan terjadi antara bulan September dan November.

El Nino dapat memicu kejadian cuaca ekstrem mulai dari kebakaran hutan hingga angin topan dan kekeringan di Australia, dan pihak berwenang telah memperingatkan akan meningkatnya risiko kebakaran hutan pada msim panas ini.

Halaman:

Editor: Gazali Ligawa


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x