Kendalikan Inflasi, Mendagri Minta Pemda Lakukan Terobosan Kreatif

- 28 Maret 2023, 23:06 WIB
Mendagri, Muhammad Tito Karnavian
Mendagri, Muhammad Tito Karnavian /Foto Kemendagri

Boltimnews, Pikiran Rakyat - Pemerintah Daerah (Pemda) dengan tingkat inflasi yang tinggi diminta melakukan terobosan kreatif. Sejumlah inovasi bisa dilakukan, misalnya melaksanakan gerakan urban farming di samping melakukan sembilan langkah pengendalian inflasi.

Hal tersebut diingatkan Menteri Dalam Negeri (Mendagri), Muhammad Tito Karnavian, pada Rapat Koordinasi (Rakor) pengendalian inflasi daerah yang digelar secara hybrid di gedung Sasana Bhakti Praja (SBP) kantor pusat Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri), Jakarta, Senin 27 Maret 2023.

Ia menyebutkan, sembilan langkah itu di antaranya rapat Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) yang melibatkan Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkopimda), operasi pasar murah, pemberian bantuan sosial (bansos), subsidi transportasi, hingga menjalin kerja sama antar daerah.

Baca Juga: Aksi Sosial, Karang Taruna Boltim Serentak Berbagi Takjil

“Banyak terobosan kreatif, cuma mau bekerja atau tidak. Di daerah yang inflasinya tinggi, saya sudah turun hampir mungkin 8 provinsi kumpul dengan seluruh kepala daerahnya, gubernur, bupati,” kata Karnavian dikutip dari alaman resmi Kemendagri, Selasa 28 Maret 2023.

Tito menegaskan, berbagai terobosan tersebut sangat diperlukan, apalagi saat ini terjadi kenaikan harga musiman karena tingginya permintaan barang dan jasa pada bulan Ramadan dan menjelang Idul fitri.

Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), beberapa komoditas yang perlu diwaspadai di antaranya, beras, cabai rawit, daging ayam ras, telur ayam ras, dan bawang putih. Untuk mengatasi itu, Mendagri terus mendorong Pemda bersama masyarakat untuk melakukan gerakan menanam.

Baca Juga: Polemik Piala Dunia U-20, Ridwan Kamil Minta Kemenlu Ambil Sikap

“Di kota pun bisa dibuat gerakan menanam cabai. Saya paham beberapa kota melaksanakan urban farming, perkebunan di perkotaan, memanfaatkan lahan-lahan yang ada, gang-gang, dibuat polibag-polibag untuk produksi menanam cabai. Sebetulnya kalau gerakan menanam cabai ini dilakukan secara masif dan sistematis cukup sebetulnya. Kita memiliki alam yang luar biasa,” terangnya.

Ia meminta, kepala daerah untuk rajin mengecek ketersediaan komoditas di wilayah masing-masing sebagai upaya mencegah terjadinya kelangkaan, karena data hasil pengawasan tersebut akan disampaikan kepada pemerintah pusat.

Baca Juga: Fenomena Langka, 5 Planet Sejajar Akan Terjadi Akhir Maret Ini

Ia pun berharap, data dan angka yang dilaporkan benar-benar akurat dan sesuai kondisi riil di lapangan, sehingga pemerintah dapat menyiapkan intervensi kebijakan yang lebih tepat.

“Kepala daerahnya tolong cek, bupati tolong cek, betul tidak angka itu, jangan sampai nanti angka itu ada di pusatnya sudah begitu. Padahal di sana terjadi hujan dan lain-lain, panennya gagal, berkurang, sehingga akhirnya asumsi pemerintah pusat menjadi tidak akurat. Jangan sampai nanti angkanya meleset, kita anggap surplus ternyata minus,” tandasnya. * * *

Editor: Gazali Ligawa


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x