Network
BOLTIM NEWS - Sulawesi Utara berpotensi menjadi tiga provinsi apabila dua wilayah, yaitu Bolaang Mongondow Raya (BMR) dan Nusa Utara, dimekarkan menjadi provinsi baru. Namun, yang menjadi kendala saat ini adalah pemerintah pusat belum mencabut moratorium pemekaran wilayah.
Meskipun kedua daerah tersebut memiliki potensi besar untuk berkembang secara mandiri, moratorium ini menghambat realisasi pemekaran.
Harapan besar tertuju kepada kepemimpinan baru, yakni Prabowo Subianto sebagai Presiden RI terpilih untuk mempertimbangkan pencabutan moratorium, sehingga aspirasi masyarakat BMR dan Nusa Utara dapat terwujud, untuk membawa dampak positif bagi pembangunan dan kesejahteraan di Sulawesi Utara.
Potensi Bolaang Mongondow Raya (BMR):
Bolaang Mongondow Raya, yang meliputi Kabupaten Bolaang Mongondow, Bolaang Mongondow Utara, Bolaang Mongondow Selatan, Bolaang Mongondow Timur, dan Kota Kotamobagu, memiliki potensi ekonomi yang sangat besar.
Wilayah ini kaya akan sumber daya alam seperti tambang emas, pertanian, dan perikanan. Dengan pemekaran, diharapkan pengelolaan sumber daya ini akan lebih optimal dan membawa dampak positif bagi perekonomian daerah.
Upaya pemekaran Provinsi Bolaang Mongondow Raya sudah lama diusulkan ke pemerintah pusat dan DPR RI, namun usulan yang dilakukan berulang-ulang kali selalu kandas di tengah jalan karena berbagai alasan, salah satunya adalah moratorium.
Kini, harapan itu kembali muncul setelah Prabowo Subianto terpilih menjadi Presiden RI. Pemekaran BMR dinilai layak karena dapat meningkatkan kualitas pelayanan publik, termasuk infrastruktur, kesehatan, dan pendidikan.
Dengan pemekaran ini, diharapkan pengelolaan sumber daya alam dan potensi ekonomi daerah dapat lebih optimal, membawa dampak positif bagi kesejahteraan masyarakat BMR.
