Pejabat dan Rakyat, Lebur Kembul Bujana dalam Wiwit Mbako

- 6 Mei 2024, 16:35 WIB
Tradisi wiwit mbako Temanggung.
Tradisi wiwit mbako Temanggung. /Foto: Jatengprov.go.id

BOLTIM NEWS - Matahari mulai memancarkan sinar hangatnya, ketika sejumlah lelaki berpakaian adat Jawa memanggul dua gunungan besar berisi hasil bumi khas Temanggung, berupa tembakau dan buah, serta sayur.

Dipimpin Penjabat Bupati Temanggung Hary Agung Prabowo, dari Pendopo Jenar mereka melakukan kirab melalui Tugu Jam, depan Pasar Kliwon, dilanjutkan menuju Pendopo Pengayoman, dan berakhir di Alun-Alun. Di tempat itu, ribuan petani telah menunggu arak-arakan, guna menggelar ritual “Wiwit Mbako dan Festival Seni Budaya”.

Baca Juga: Ribuan Calon Jemaah Haji Cilacap Siap Berangkat ke Tanah Suci

Wiwit mbako merupakan adat atau tradisi petani di Kabupaten Temanggung jelang masa tanam dengan menggelar doa bersama. Ritual yang diikuti kurang lebih 7.000 orang ini sangat meriah, namun tidak kehilangan khidmatnya dalam lantunan doa, yang dipimpin Ketua MUI Temanggung, KH Yakub Mubarok, diiringi para kiai lainnya. Puncak acara semua yang hadir di Alun-alun mengikuti kembul bujono menikmati hidangan berupa bucu rasulan.

Penjabat Bupati Temanggung, Hary Agung Prabowo menyampaikan, kegiatan doa “wiwit mbako” dilaksanakan dalam masa awal tanam tembakau, sekaligus sebagai pelestarian kearifan lokal, serta semangat gotong royong untuk menciptakan kebersamaan.

“Dikandung maksud juga agar tembakau lebih baik dibanding tahun sebelumnya,” ujar dari atas panggung utama, Sabtu 4 Mei 2024.

Baca Juga: Pilkada Serentak 2024, Masyarakat Purbalingga Didorong Gunakan Hak Pilihnya

Hary berharap, agar diberikan cuaca baik, tanaman sehat, tumbuh baik, menghasilkan kualitas baik dan harga yang tinggi. Sehingga, membawa dampak ekonomi yang lebih baik bagi semua yang terlibat, dalam usaha pertembakauan dan berdampak luas pula bagi masyarakat Kabupaten Temanggung pada umumnya.

Kapolda Jateng Irjen Pol Ahmad Luthfi yang didaulat memberikan wedaring pangandika, mengungkapkan rasa bangganya bisa ikut lebur manjing jur ajer bersama para petani dalam acara wiwit mbako tersebut. Seolah tanpa sekat antara pejabat dan rakyat, ia bersama Danrem dan Pj bupati ikut kembul bujana bersama para petani di bawah panggung, menyantap nasi bucu ingkung ayam sambil duduk di gelaran tikar.

Halaman:

Editor: Gazali Ligawa

Sumber: Jatengprov.go.id


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah