Hari Kartini 2024, Momen Berdayakan Akses Ekonomi Perempuan

- 21 April 2024, 21:05 WIB
Puncak perayaan ke-145 Hari Kartini yang berlangsung di alun-alun Kabupaten Rembang, Minggu 21 April 2024.
Puncak perayaan ke-145 Hari Kartini yang berlangsung di alun-alun Kabupaten Rembang, Minggu 21 April 2024. /Foto: Jatengprov.go.id

 

BOLTIM NEWS - Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jawa Tengah (Jateng), bersama Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA) Republik Indonesia (RI) dan Bank Indonesia, terus berkomitmen meningkatkan akses perekonomian bagi perempuan. Sebab, sekitar 60 persen Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) dijalankan oleh perempuan.

Hal itu mengemuka saat puncak perayaan ke-145 Hari Kartini yang berlangsung di alun-alun Kabupaten Rembang, Minggu 21 April 2024. Acara tersebut dihadiri Menteri PPPA Bintang Puspayoga, Deputi Senior Gubernur BI Destry Damayanti, Sekda Jateng Sumarno, Bupati Rembang Abdul Hafidz dan Wali Kota Semarang Hevearita Gunaryanti Rahayu.

Baca Juga: Hari Kartini, Shinta Nana Sudjana Ajak Perempuan Teladani Sikap Pahlawan

Menteri PPPA Bintang Puspayoga mengakui, perempuan memiliki keunggulan di sektor ekonomi khususnya UMKM. Dari 64 juta UMKM di Indonesia, sekitar 60 persen dioperasionalkan dan dimiliki oleh perempuan.

Meski demikian, permasalahan yang melingkupi perempuan juga beragam. Mulai dari soal pendidikan, pengasuhan anak, perkawinan dini dan kekerasan.

“Itu semua hulunya adalah kemiskinan, Ini bisa kita minimalisir dan selesaikan, dengan sinergi multisektoral,” ucapnya, seusai upacara Hari Kartini.

Baca Juga: Usai Lepas 3.145 Pemudik Balik Rantau dengan Bus, Pemprov Jateng Berangkatkan 320 Orang Pakai KA

Ia menyebut, Hari Kartini menjadi momentum bagi seluruh perempuan Indonesia, untuk memperjuangkan apa yang dicita-citakan. Hal itu selaras dengan asa Kartini tentang pendidikan perempuan dan kesetaraan dengan posisi laki-laki.

Deputi Gubernur Senior BI, Destry Damayanti menyebut, Indonesia berada pada urutan 87, peringkat Indeks Gender Global 2023. Dalam sisi akses pendidikan dan kesehatan, perempuan Indonesia dipandang cukup egaliter dibandingkan laki-laki.

Namun, dilihat dari akses ekonomi dan keikutsertaan dalam politik dan pemerintahan, masih kurang. Oleh karena itu, Bank Indonesia bersama dunia perbankan berupaya menyediakan fasilitas likuiditas yang ramah terhadap perempuan.

Baca Juga: Lantik Tiga Pj Kepala Daerah, Bey Machmudin Ingatkan Komitmen Melayani Masyarakat

“Kami di Bank Indonesia bersama 46 kantor perwakilan di seluruh Indonesia, bekerja sama dengan Kementerian PPPA untuk terus memberdayakan perempuan, untuk Indonesia maju,” tuturnya.

Sementara itu, Sekda Jateng Sumarno mengatakan, selain ekonomi, pendidikan tentang kesehatan bagi perempuan juga penting. Ini terkait erat dengan pola asuh, agar menghasilkan generasi emas menjelang tahun 2045.

“Stunting dimulai dari kesiapan perempuan pada tahap perkawinan, untuk melahirkan. Ini momentum kita peduli pada perempuan, dalam kesiapan keluarga untuk tidak stunting,” terangnya.

Baca Juga: Sekda Jabar Targetkan Pendataan Petani Calon Penerima Pompanisasi Rampung Minggu Depan

Di Jateng, beber sekda, upaya itu telah dilakukan. Di antaranya dengan program Jo Kawin Bocah, Gerakan Jogo Konco, hingga publikasi Perda 2/2021 tentang Penyelenggaraan Perlindungan Perempuan.

Pada kesempatan itu, tercatat pula rekor membatik motif Lasem terbanyak yang diikuti 1.054 orang peserta, dari jenjang SMP, SMA, dan SMK, secara serentak di Alun-Alun Rembang. Rekor ini secara resmi dicatatatkan oleh Museum Rekor Dunia Indonesia (Muri).

Selanjutnya, perwakilan Muri, Sri Widayati mengatakan, rekor membatik motif Lasem pada syal tersebut tercatat sebagai rekor nomor 11.594.***

Editor: Gazali Ligawa

Sumber: Jatengprov.go.id


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah