Tragedi Maut Ikan Buntal di Maluku, Berikut Cara Memahami Ancaman dan Pencegahan Sebelum Konsumsi Ikan Buntal

- 7 Maret 2024, 16:08 WIB
Ilustrasi - Ikan Buntal
Ilustrasi - Ikan Buntal /Foto: Pixabay/

BOLTIM NEWS – Sebuah insiden tragis terjadi di Desa Haria, Kecamatan Saparua, Kabupaten Maluku Tengah (Malteng) pada Selasa (5/3/2024) dimana tiga orang meninggal sekaligus yang terdiri dari ibu dan dua anaknya, lantaran diduga keracunan setelah mengonsumsi ikan buntal.

Peristiwa ini membuat banyak orang bertanya-tanya tentang bahaya yang mungkin terkandung dalam ikan buntal.

Berikut Cara Memahami Ancaman dan Pencegahan sebelum mengonsumsi ikan buntal:

Ikan Buntal yang Bisa Dimakan:

Meskipun sebagian besar ikan buntal mengandung racun mematikan, ada beberapa spesies yang dapat dimakan dengan aman. Di antara spesies yang aman dikonsumsi adalah ikan buntal berduri berukuran kecil yang biasanya dihindari oleh predator.

Jenis Ikan Buntal yang Tidak Beracun:

Beberapa spesies ikan buntal yang tidak beracun antara lain Buntal Mata (Arothron meleagris) dan Buntal Ekor Panjang (Arothron manilensis). Namun, tetap diperlukan kehati-hatian dalam mengonsumsi ikan ini.

Letak Racun Ikan Buntal:

Racun yang paling mematikan dalam ikan buntal terkonsentrasi di hati, kulit, dan ovariumnya. Oleh karena itu, perlu dilakukan proses penyembelihan yang hati-hati untuk menghindari kontaminasi racun.

Cara Menghilangkan Racun Ikan Buntal:

Proses penghilangan racun dari ikan buntal melibatkan perendaman dalam larutan garam atau cuka selama beberapa jam. Namun, cara ini tidak selalu efektif dan tidak menjamin bahwa ikan tersebut sepenuhnya aman untuk dikonsumsi.

Bahaya Ikan Buntal dan Racun Tetrodotoksin:

Racun tetrodotoksin yang terdapat dalam ikan buntal merupakan salah satu racun paling mematikan yang ditemukan di alam. Sebagai perbandingan, racun ini lebih mematikan daripada sianida, dan satu ekor ikan buntal dapat membunuh hingga 30 orang dewasa.

Cara Kerja Racun:

Tetrodotoksin mengganggu transmisi sinyal saraf di tubuh manusia, menyebabkan kelumpuhan otot dan gangguan pernapasan.

Efek yang Dirasakan:

Gejala keracunan tetrodotoksin terbagi menjadi dua tahap. Tahap pertama termasuk kelumpuhan otot, mual, dan kesemutan, sedangkan tahap kedua melibatkan penurunan tekanan darah, kelumpuhan total, dan kematian.

Penting bagi masyarakat untuk memahami risiko yang terkait dengan mengonsumsi ikan buntal dan selalu berhati-hati saat memilih ikan untuk dikonsumsi.

Disarankan untuk hanya mengonsumsi ikan buntal yang diproses oleh para ahli yang terlatih dan berpengalaman dalam menghilangkan racunnya. Langkah-langkah pencegahan ini penting untuk mencegah terulangnya tragedi serupa di masa depan.

***

Editor: Faruk Langaru


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah