BOLTIM NEWS - Bagi warga Sulawesi Utara (Sulut) yang selalu berpergian antar wilayah kabupaten dan kota di Sulut, pasti sering menjumpai kios kecil di tepi jalan. Kios ini berjualan minuman khas warga Sulut yakni Saguer yang terbuat dari air pohon enau atau pohon aren.
Pada umumnya, kios semacam ini hanya akan dijumpai di daerah Minahasa Raya, seperti Minahasa Selatan (Minsel), Minahasa Utara (Minut) dan Minahasa.
Namun, ada hal yang menarik ketika Anda melewati jalan trans Minut-Minahasa antara Airmadidi dan Tondano tepatnya di Kampung Tanggari.
Melansir dari laman Facebook/Fanpage SULAWESI UTARA COMMUNITY, di tepi jalan ini terdapat gubuk sederhana dan kecil beratap seng yang terbuat dari bambu. Kios tersebut, diberi nama Kios ‘Gampang Mo Inga’ (mudah di ingat).
Kios ini diketahui adalah milik seorang Opa bernama Hery Kaunang. Dalam kios tersebut terdapat jualan minuman khas warga Sulut, diantaranya Saguer Manis, Saguer Asam, Saguer Cuka dan kacang tore.
Menariknya, yang unik dari kios ini pengunjung sesuka hati menikmati minuman atau meneguk saguer yang memang sudah disiapkan.
Tempat minumnya juga terbuat dari batok kelapa atau tempurung yang memang di buat khusus oleh pemilik kios agar pengunjung benar-benar bisa menikmati saguer yang telah disiapkan. Makanya kiosnya diberi nama 'gampang mo inga' (mudah di ingat).
Usai menikmati saguer, bisa tinggalkan uang Rp5.000 per botol karena telah disiapkan toples tempat uang, sebab kios ini tidak ada penjaganya.