Network
BN, Pikiran Rakyat - Gubernur Jawa Barat (Jabar), Ridwan Kamil, berkomitmen untuk terus memaksimalkan warga lokal bisa terserap menjadi tenaga kerja di industri yang ada di Jabar.
Menurtnya, sekitar 60 persen industri di Indonesia berada di Jabar. Namun, sekitar 20 persen tenaga kerjanya yang memiliki Kartu Tanda Penduduk (KTP) luar Jabar.
Baca Juga: Kemenkominfo Dukung Percepatan Transformasi Digital Provinsi Riau
“Jabar ini tidak hanya menjadi lapangan pekerjaan buat warganya, hampir di atas 20 persen yang kerja di Jabar, KTP-nya bukan Jabar dan kami tidak bisa menghalangi. Juga justru yang jadi pertanyaan, provinsi mereka berasal harusnya memberi lapangan pekerjaan juga, sehingga terjadi pengutamaan pada warga lokalnya,” ujar Kami, Senin 31 Juli 2023.
Ia mengatakan, mereka tidak menyalahkan industri karena industri punya standar kapabilitas sebagai syarat bekerja di perusahaannya. Untuk itu, ia menyatakan bahwa Pemerintah Daerah (Pemda) Provinsi Jabar konsisten memperkuat Sumber Daya Manusia (SDM), salah satunya membuat kurikulum Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) yang adaptif sesuai kebutuhan industri.
Baca Juga: Perusahaan Pertambangan Arab Saudi Akuisisi 10 Persen Saham Vale
“Kurikulum SMK kita sudah tematik, ada SMK Shopee, SMK Samsung, SMK Microsoft dan lainnya,” terangnya.
Diketahui, SDM Jabar yang kompetitif ini menjadi salah satu alasan investor asing maupun dalam negeri untuk menanamkan modalnya di Jabar. Sementara alasan lainnya yaitu lengkapnya infrastruktur dan kemudahan perizinan.
Terbaru adalah perusahaan Tiongkok, Wulling Motor telah sepakat berinvestasi di Jabar senilai 2 triliun. Rencana pengembangan industri mobil listrik itu disepakati saat kunjungan kerja Gubernur Ridwan Kamil ke industri mobil listrik di Kota Liuzhou, Guangxi, Tiongkok, beberapa waktu lalu.***
