“Buaya-buaya di danau tetap seperti biasa, bahkan semalam 1 ekor yang berukuran panjang kira-kira 4 meter selalu ikut dengan perahu sampan yang saya gunakan mencari ikan,” ungkap Kahar Mokoagow, salah satu nelayan Danau Buyat, yang dilansir dari media Bolmora, Jumat (2/6/2023).
Kahar mengatakan, meskipun buaya dianggap sebagai spesies atau mahluk hidup berbahaya, namun buaya di Danau Buyat tidak akan mengusik nelayan jika keberadaan mereka juga tidak diganggu.
Baca Juga: Seorang Pekerja Tewas Tertimpa Beton di Dermaga Kotabunan Boltim
Menurut Kahar, pekan lalu salah satu warga Buyat Selatan sempat digigit buaya saat memancing. Dia (nelayan) itu ribut dan selalu bercanda di danau itulah kenapa hingga digigit buaya.
Beberapa tahun lalu juga kata dia, ada nelayan yang digigit buaya dikarenakan mereka memukul buaya menggunakan dayung.
“Buaya disini hanya mendekat ke nelayan saat minta ikan untuk makan, kalau sudah diberikan pasti langsung menyelam ke dalam air dan pergi ke sarangnya. Selama buaya ini tidak di ganggu, mereka juga (buaya) tidak akan mengganggu, “ tutur Kahar.
Sementara Kakek Ila Modeong, yang disebut Warga Buyat Selatan sebagai juru kunci Danau Buyat, menceritakan bahwa buaya di danau ini katanya merupakan peliharaan warga.
Menurut Kakek Ila, awalnya buaya disini hanya dua ekor, yang betina dinamai “Ki Puul” karena tidak berekor dan yang jantan dinamai “Ki Selendang”, karena mempunyai ekor yang panjang.
Keduanya dipelihara di Kotama atau wilayah sebelah barat daya danau dan ketika sudah sebesar betis kaki lalu dilepaskan disini yakni Danau Buyat.
“Hanya dua ekor ini dan akhirnya berkembang biak hingga sekarang,” tutur Kakek Ila Modeong.