Peringatan Bagi Pemudik, Kelelahan Menjadi Faktor Kecelakaan. Ini Pesan Kakorlantas Polri

19 April 2023, 12:12 WIB
Kakorlantas Polri Irjen Pol. Firman Shantyabudi memberikan keterangan kepada wartawan usai apel gelar pasukan Operasi Ketupat 2023 di Monas, Jakarta /Foto: ANTARA/Laily Rahmawaty

BN, Pikiran Rakyat – Arus mudik Lebaran Idul Fitri 1444 Hijriah, tampak makin padat terlihat di Jawa dan seluruh wilayah Indonesia. Kepadatan arus mudik tersebut telah presidiksi sebelumnya bahwa akan terjadi mobilitas tinggi pada H-3, 19 April 2023.

Dengan kondisi tersebut, Kepolisian Republik Indonesia (Polri) mengimbau masyarakat yang akan mudik untuk menjaga dan memperhatikan kondisi fisik.

Salah satu solusi agar stamina tetap fit selama berkendaraan jarak jauh, adalah dengan beristirahat, tidak memaksakan diri mengemudi dalam kondisi mengantuk.

Baca Juga: Mudik Gratis Menggunakan Kapal Laut Mulai Diberangkatkan

Irjen Pol. Firman Shantyabudi mengatakan kelelahan fisik karena mengemudi terlalu jauh dan malam hari menjadi salah satu faktor timbulnya kecelakaan lalu lintas.

Oleh karena itu dia mengimbau masyarakat yang akan mudik untuk menjaga dan memperhatikan kondisi fisik.

Baca Juga: Korban Kecelakaan Tol Boyolali Teridentifikasi 8 Orang, 6 Meninggal di Tempat, 2 Orang Menyusul di RS

"Kalau berasumsi berangkat dari Jakarta, apalagi dari Sumatera, umpamanya, makin mendekat ke arah Timur itu tingkat kelemahan makin tinggi," kata Firman di Jakarta, Senin (17/4/2023) dilansir Boltim News dari ANTARA.

Irjen Pol Firman memberikan gambaran, salah satu solusi agar stamina tetap fit selama berkendaraan jarak jauh, adalah dengan beristirahat, tidak memaksakan diri mengemudi dalam kondisi mengantuk.

Baca Juga: Tol Boyolali Makan Korban, Enam Orang Dinyatakan Tewas Dalam Kecelakaan

Pasalnya kata dia, dalam berkendaraan itu pengemudi bermain dengan hitungan detik, kecelakaan bisa terjadi sewaktu-waktu. Misalnya, kecepatan kendaraan 36 km/jam, dalam setiap detik menempuh 10 meter.

Sungga apabila seorang pengemudi tiba-tiba kehilangan kesadaran yakni lelah atau mengantuk, hanya dalam hitungan detik dapat terjadi kesalahan dalam mengemudi, entah mobil berhenti tiba-tiba, atau pengemudi lain masuk lajur secara tiba-tiba dan sebagainya.

"Makanya penting bugar pada saat sedang mengemudi," imbuhnya

Baca Juga: Puncak Arus Mudik di Sulut Bakal Terjadi H-3, Bandara Samrat Siapkan Langkah Pengamanan

Irjen Pol Firman juga menyarankan kepada pe-mudik untuk membawa sopir cadangan. Jika tidak ada, diimbau untuk berhenti dan beristirahat di rest area yang telah disediakan.

Untuk pengemudi profesional, mengendarai kendaraan dalam kondisi normal dianjurkan selama 4 jam. Akan tetapi, untuk di luar kategori itu, batas waktu 2 jam sampai 3 jam, perlu berhenti dan beristirahat.

Baca Juga: Pemerintah Berikan Diskon 20 Persen Bagi Pengguna Jalan Tol Selama Libur Lebaran. Tol Mana Saja Itu ?

Perlu diketahui, sebelum puncak arus mudik terjadi, sejumlah insiden kecelakaan lalu lintas terjadi di beberapa wilayah hingga korban meninggal dunia.

Baca Juga: Tol Boyolali Makan Korban, Enam Orang Dinyatakan Tewas Dalam Kecelakaan

Seperti kasus kecelakaan lalu lintas di Jalan Tol Semarang-Solo tepatnya KM 487+500, kecelakaan beruntun terjadi pada hari Jumat (14/4/2023) melibatkan 9 unit kendaraan. Insiden tersebut mengakibatkan delapan korban meninggal dunia, enam luka ringan, dan kerugian materiil ditaksir mencapai Rp3 miliar.

Baca Juga: Kecelakan Maut di Tol Boyolali Satu Korban Terjepit di Mobil Truk Boks

Kecelakaan beruntun kembali terjadi melibatkan 4 unit kendaraan terjadi di ruas jalan Tol Palikanci KM 193.500, Cirebon, Jawa Barat, Sabtu (15/4/2023). Akibat peristiwa itu, satu orang meninggal dunia dan satu orang lainnya luka ringan.***

Editor: Faruk Langaru

Tags

Terkini

Terpopuler