Network
BOLTIM NEWS – Bagi pengawas pemilu yang meninggal dunia akan diberikan santunan sebesar Rp36 juta serta santunan pemakaman sebesar Rp10 juta. Hal ini diumumkan oleh Anggota Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) RI, Herwyn Malonda, Senin (19/2/2024) pekan lalu.
Menurutnya, pemberian santunan tersebut mengacu pada Surat Keputusan Bawaslu nomor 11 tahun 2023 tentang Petunjuk Teknis (Juknis) Pemberian Santunan Kecelakaan Kerja Badan Ad Hoc.
“Santunan tersebut merupakan bentuk penghargaan dan dukungan kepada keluarga para pengawas pemilu yang gugur dalam menjalankan tugasnya. Pemberian santunan ini juga bertujuan untuk memberikan perlindungan finansial kepada keluarga para pengawas pemilu yang berada di garis depan dalam menjaga kelancaran dan keamanan proses demokrasi di Indonesia, “ kata Herwyn.
Baca Juga: Tragisnya Pesta Demokrasi! Bawaslu RI Laporkan Sudah 30 Pengawas Pemilu Meninggal Dunia
Dia mengatakan bahwa Surat Keputusan tersebut menegaskan bahwa santunan kecelakaan kerja tersebut diberikan kepada pengawas pemilu yang meninggal dunia saat menjalankan tugas pengawasan pemilu, baik dalam tahap penyelenggaraan kampanye maupun saat pemungutan suara.
Dimana kata dia, Besaran santunan tersebut telah ditetapkan sebesar Rp36 juta, sebagai bentuk penggantian atas risiko yang dihadapi oleh para pengawas pemilu dalam menjalankan tugasnya.
Sedangkan untuk santunan pemakaman menurut Herwyn sebesar Rp10 juta juga disediakan sebagai bantuan bagi keluarga yang ditinggalkan untuk membiayai proses pemakaman pengawas pemilu yang meninggal dunia.
“Hal ini diharapkan dapat meringankan beban finansial keluarga yang sedang berduka akibat kehilangan anggota keluarga yang merupakan tulang punggung dalam menjalankan tugas demokrasi yang mulia, “ ujarnya.
Sementara Ketua Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) RI, Rahmat Bagja, mengungkapkan bahwa sebanyak 30 orang pengawas Pemilu tahun 2024 telah meninggal dunia.
