Muhaimin Akan Hentikan Program ‘Food Estate’, Mahfud Sebut Food Estate Program Gagal

- 22 Januari 2024, 02:14 WIB
Muhaimin Iskandar menyampaikan pandangannya saat Debat Keempat Pilpres 2024
Muhaimin Iskandar menyampaikan pandangannya saat Debat Keempat Pilpres 2024 /Foto: Antara/

BOLTIM NEWS - Calon wakil presiden (cawapres) nomor urut 1, Muhaimin Iskandar menyebut akan menghentikan program food estate yang menjadi program pemerintahan Jokowi-Ma'ruf.

"Ini harus dihentikan," katanya dalam debat keempat di Jakarta Convention Center (JCC), Jakarta, Minggu malam (21/1/2024).

Pria yang akrab disapa Cak Imin itu merasa prihatin karena program upaya pengadaan pangan masyarakat itu diduga mengabaikan petani, meninggalkan masyarakat adat, menghasilkan konflik agraria, bahkan merusak lingkungan.

Baca Juga: Sampaikan Visi Misi di Debat Keempat, Mahfud Kutip Surat Ar-Rum Ayat 41

Sementara, cawapres nomor urut 3, Mahfud MD menyebut proyek yang dicanangkan dan dilakukan oleh pemerintahan Presiden Joko Widodo (Jokowi) yakni food estate merupakan proyek gagal.

Bahkan kata Mahfud, konstitusi telah menyatakan bahwa sumber daya alam (SDA) harus dikelola dan digunakan untuk sebesar-besar kemakmuran rakyat.

“Sumber daya alam kita sangat kaya tapi pangan belum berdaulat petani makin sedikit tapi subsidi pupuk makin besar. Pasti ada yang salah. Petani makin sedikit, lahan makin sempit. Subsidi setiap tahun naik pasti ada yang salah," kata Mahfud.

Sebelumnya, calon presiden Anies Baswedan juga mengatakan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) lebih bagus untuk petani daripada diberikan kepada korporasi atau perusahaan swasta untuk membangun lumbung pangan (food estate).

Baca Juga: Awali Debat, Gibran Singgung Lapangan Kerja ‘Green Jobs’

"Alokasi anggaran melalui subsidi pupuk dan solar lebih penting untuk petani sehingga bisa bermanfaat langsung oleh mereka dalam mengelola lahan pertanian," kata Anies di Gorontalo, Senin (8/1).

Mantan Rektor Universitas Paramadina itu juga menyoroti tentang deforestasi ratusan hektare yang merusak kelestarian lingkungan akibat program food estate yang digagas oleh Kementerian Pertahanan. Namun, justru tidak membawa manfaat untuk petani atau masyarakat hingga saat ini.***

Editor: Faruk Langaru

Sumber: Antara


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah