BOLTIM NEWS - Calon wakil presiden (cawapres) Muhaimin Iskandar menyebut petani di Indonesia sudah menderita dalam 10 tahun terakhir. Penyebabnya, akibat pengelolaan tata niaga pertanian yang kurang berpihak kepada pahlawan pangan tersebut sehingga hidup mereka belum sejahtera.
Pria yang kerap disapa Gus Imin itu mengatakan, bahwa pengelolaan pertanian yang berkesinambungan harus menjadi prioritas pemerintah agar mewujudkan ketahanan pangan serta mendatangkan kesejahteraan bagi para petani.
"Tata niaga ini harus diperbaiki, salah satunya kesenjangan dari pasar dan pengguna, petani menderita lebih dari 10 tahun ini. Jauh sebelum perang Ukraina, Indonesia sudah punya masalah terkait dengan pupuk," kata Muhaimin dalam acara Nitip Gus bersama petani di Kabupaten Bandung, Jawa Barat, Rabu (3/1/2024).
Sebagian pemenuhan kebutuhan pangan Indonesia, kata dia, masih bergantung pada negara lain. Padahal, sejatinya produk lokal dari petani masih bisa dimaksimalkan untuk dipanen.
Gus Imin mengatakan, bahwa negara ini seharusnya kuat karena memiliki Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) sebanyak Rp3.000 triliun per tahun. Namun, sebanyak 30 persennya justru dipakai untuk bayar utang negara.
Menurut dia, sudah menjadi kewajiban negara untuk membantu petani agar bisa menanam dan memproduksi pangan. Bukan hanya komoditas beras, melainkan yang lain juga.
Kalau hanya mengandalkan impor, kata Gus Imin, pemenuhan kebutuhan pangan akan bergantung pada negara lain.