Bila Jadi Presiden, Ganjar Siap Putihkan Kredit Macet Petani dan Nelayan Indonesia!

- 2 Januari 2024, 16:50 WIB
Ganjar Pranowo berdialog dengan para petani di Desa Wilalung, Kabupaten Demak Jawa Tengah
Ganjar Pranowo berdialog dengan para petani di Desa Wilalung, Kabupaten Demak Jawa Tengah /Foto: ANTARA/Devi Nindy/

BOLTIM NEWS – Calon presiden (capres) nomor urut tiga, Ganjar Pranowo menemui para petani di Desa Wilalung, Kabupaten Demak Jawa Tengah, Selasa (2/1/2024).

Saat menyampaikan aspirasi, para petani mengatakan bahwa mereka sedang terlilit hutang.

Para petani tersebut mengaku kepada Ganjar sejumlah penghambat usaha mereka seperti musim kemarau panjang, harga gabah melambung, sulit mendapat pupuk hingga adanya mafia, sehingga mereka harus berhutang demi bisa bercocok tanam kembali.

Baca Juga: Ini Round up Kampanye Hari ke-35 Tiga Capres-Cawapres di Pemilu 2024 di Wilayah Barat dan Tengah Indonesia

Utang tersebut menurut mereka (petani) terbentuk selain karena pembayaran KUR (kredit usaha rakyat) yang macet, juga Kartu Tani mereka diblokir sehingga harus mencari jasa penutup utang.

“Petani banyak diblokir kartu taninya dari tahun 2019 pak. Utang Rp50 juta, pas enggak lancar angsuran, minta tolong jasa penutup per Rp10 juta, bayar Rp250 ribu,” kata salah seorang petani.

Mendengar keluhan tersebut, Ganjar mengaku siap untuk menghapuskan hutang petani atau memutihkan kredit macet petani di Indonesia.

Program tersebut kata Ganjar terintegrasi dengan program KTP Sakti yang tujuannya agar pendataan bantuan para petani menjadi lebih jelas dan terarah.

Baca Juga: Anies Tapak Tilas dan Cerita Perjuangan Masa Lalu di Rumah AR Baswedan

Ganjar menyebut kredit macet petani di Indonesia menurut dia mencapai hingga Rp600 miliar, sehingga utang tersebut akan dihapuskan.

Selain petani, ia juga menemukan banyak nelayan yang memiliki kredit macet sehingga ia ingin menghapuskan utang tersebut.

Namun tidak hanya kalangan nelayan, petani juga merasakan persoalan yang sama, karena terdampak pandemi. Dengan kalkulasi yang dilakukan pihaknya, Ganjar menemukan kredit macet petani hingga senilai Rp600 miliar.

"Maka kita juga akan hapuskan, dan tentu saja nanti kita teknisnya akan melakukan pengecekan, mana yang memang karena situasi yang sulit. Tapi mana yang iktikadnya buruk, kalau iktikadnya buruk nggak boleh," ujar dia.

Baca Juga: Kampanye hari ke-35, Ganjar Luncurkan Program GratisIn Hingga Daging Murah ke Pedagang Bakso

Di luar permasalahan kredit macet, Ganjar menemukan para petani kesulitan pupuk, yang membuat hasil taninya menjadi tidak produktif.

"inilah yang menjadi PR (pekerjaam rumah) kita di mana-mana yang saya temukan selama perjalanan yang bisa kita perbaiki. Sehingga tidak mengurangi nanti potensi produktivitas yang harusnya menambah malah susut," ujar Ganjar.***

Editor: Faruk Langaru

Sumber: Antara


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah