Hasto Sebut Jokowi Berada di Belakang Ganjar? Ini Maksudnya

- 15 Desember 2023, 22:27 WIB
Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto saat memberikan keterangan
Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto saat memberikan keterangan /Dok: Antara/

BOLTIM NEWS – Sekretaris Jenderal (Sekjen) PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto mengatakan, Presiden Joko Widodo memberikan bantuan kepada Ganjar Pranowo, saat menjabat sebagai gubernur Jawa Tengah (Jateng), untuk memenuhi kebutuhan pupuk petani di provinsi tersebut.

Hasto menyebut hal itu guna menanggapi pernyataan Prabowo Subianto, saat debat pertama Capres Pemilu 2024, yang menyinggung soal kelangkaan pupuk bersubsidi di Jateng saat Ganjar sebagai gubernur.

"Itu, Pak Jokowi membantu Pak Ganjar. Pak Jokowi di belakang Pak Ganjar. Maka, ketika Pak Ganjar di NTT, kemudian Pak Jokowi ke NTT; itu kan artinya rakyat melihat Pak Jokowi di belakang Pak Ganjar," kata Hasto di Kantor DPP PDI Perjuangan, Jakarta, Jumat (15/12/2023).

Baca Juga: Mahfud Disambut Meriah Kiai dan Santri Ponpes Tertua di Ciamis, Lauhil Mahfud Deklarasi Dukung Ganjar-Mahfud

Hasto mengatakan, Jokowi langsung menjanjikan ketersediaan dan subsidi pupuk kepada petani. Dia menambahkan bahwa Ganjar berkomitmen untuk menyempurnakan dan memperbaiki kinerja yang sudah dilakukan Jokowi.

"Apa yang disampaikan Pak Ganjar tentang 'KTP Sakti' ternyata senapas dengan apa yang disampaikan oleh Presiden Jokowi. Bahkan, dari polling yang kami lakukan, mencermati seluruh pemberitaan, suara-suara dari rakyat di dalam debat kemarin, menunjukkan bahwa Pak Prabowo bukanlah Pak Jokowi," ujar Hasto.

Sebelumnya, Ganjar mengingatkan Prabowo terkait kelangkaan pupuk yang terjadi di beberapa daerah di Indonesia.

Baca Juga: Jokowi Sindir Fasilitas Pemerintah Daerah Dicat Warna Parpol, Bercontoh ke Ambon dan Tomohon

"Untuk Pak Prabowo, saya harus mengingatkan, Pak; pupuk langka terjadi di Papua, Pak; pupuk langka terjadi di Sumatera Utara, Pak; pupuk langka terjadi di NTT, NTB, Kalimantan Timur, termasuk bensin," kata Ganjar dalam debat pertama Capres perdana di Kantor KPU RI, Jakarta, Selasa (12/12).

Ganjar menyinggung hal itu karena Prabowo pernah menjabat sebagai ketua umum Dewan Pengurus Nasional (DPN) Himpunan Kerukunan Tani Indonesia (HKTI) selama dua periode.

"Mungkin bapak sedikit agak lupa, untuk saya bisa mengingatkan, karena bapak pernah menjadi ketua umum HKTI, Pak," tambah Ganjar.

Menurut Ganjar, selama Prabowo menjabat sebagai ketua umum DPN HKTI, data petani di Indonesia tidak pernah beres.

Baca Juga: Soal Teguran KPU Terhadap Gibran, TKN Tanggapi Santai dan Sebut Begini

Apabila nantinya data petani dapat dikelola, kata Ganjar, maka distribusi pupuk seharusnya bisa tepat sasaran. Kemudian, kuota pupuk pun tak boleh dibatasi.

Ganjar mengaku dia pernah menghubungi Wakil Presiden Ma'ruf Amin supaya pemerintah mengalokasikan tambahan pupuk bersubsidi.

"Pak Wapres, tolong, kasih tambahan. Kalau tidak cukup, maka ini terjadi di seluruh Indonesia, dan ini yang harus kami kerjakan nanti," tegasnya.

Sementara Prabowo menyebutkan, petani dan nelayan masuk dalam kategori kelompok rentan. Dia mengaku pernah mengelilingi Jawa Tengah di mana tempat Ganjar pernah memimpin sebagai gubernur.

Baca Juga: Dapat Doa Khusus dari Ulama Kharismatik Banten Abuya Muhtadi, Mahfud Cerita Kenapa Dia Dipilih Jadi Cawapres

Prabowo mendapati para petani sulit mendapatkan pupuk. Tak hanya itu, petani pun mengaku kesulitan mendapatkan Kartu Tani.

"Jadi, sebetulnya mereka ingin pupuk itu pengadaannya disederhanakan. Saya kira, Bapak mungkin bisa menjawab masalah itu, terima kasih," kata Prabowo.***

Editor: Faruk Langaru

Sumber: Antara


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah