Tema The Epicentrum of Growth menjadi tema yang mengangkat keketuaan Indonesia tahun ini di ASEAN. Menampilkan visi ASEAN sebagai pusat pertumbuhan, sejalan dengan pembentukan Komunitas ASEAN yang berupaya mengangkat potensi pertumbuhan setiap negara. Bagian ini berisi pilihan lagu-lagu yang semarak dan lincah untuk menggambarkan kekuatan ASEAN.
Semua pertunjukan dilakukan di panggung terbuka dengan latar belakang gedung pencakar langit ibu kota yang disulap dan dijadikan semacam giant screen untuk permainan cahaya dan pertunjukan multi media. Megah dan berkelas.
Baca Juga: Bertemu PM Albanese, Jokowi Harap Australia Jadi Jembatan Perkuat Kolaborasi ASEAN-PIF
Pada santap malam KTT ke-43 ASEAN kali ini, para undangan disuguhi beragam makanan khas nusantara dari Sumatra Utara, Jawa, dan Ibu Kota Nusantara (IKN). Sebagai makanan pembuka, para pemimpin menikmati sajian kepiting andaliman yaitu salad kepiting yang disajikan dengan saus dari rempah Andaliman dan dilengkapi dengan potongan buah semangka, biji labu, dan bayam.
Untuk menu utama, para undangan disuguhi antara lain daging wagyu khas Lampung dengan saus kemiri chimichurri dan dilengkapi dengan kentang dan kecambah kubis. Adapun untuk menu penutup, para undangan menikmati pisang bumbu dengan coklat, jasmine apple, dan matcha moss.
Baca Juga: Presiden Jokowi Ajak ASEAN dan PBB Perkuat Kerja Sama
Selepas santap malam, para tamu undangan kemudian disuguhi beragam penampilan dari sejumlah musisi di tanah air. Penampilan tersebut terbagi menjadi empat segmen dengan masing-masing tema yaitu “The Sound of Indonesia, “The Soul of ASEAN”, “The Wave of Tomorrow”, dan “The Epicentrum of Growth”.***