Boltimnews, Pikiran Rakyat - Gempa bumi merupakan salah satu kejadian bencana alam yang kerap kali terjadi. Fenomena ini sudah tidak bisa di pungkiri karena setiap saat gempa bumi selalu terjadi di berbagai macam daerah di bumi, terutama gempa-gempa bermagnitudo kecil, sedangkan untuk gempa menengah frekuensi harian juga cukup besar, sedangkan gempa besar hampir setiap tahun terjadi di wilayah Indonesia.
Gempa bumi bisa terjadi karena adanya pergeseran lempengan bumi dalam peristiwa tersebut disertai dengan pelepasan sejumlah energi yang besar. Selain pergeseran lempeng bumi, gerak lempeng bumi yang saling menjauhi satu sama lain juga dapat mengakibatkan gempa bumi.
Fenomena gempa bumi juga menyebabkan bencana alam lain terjadi seperti halnya tsunami. Besaran magnitudo gempa menjadi salah satu faktor yang memunculkan tsunami.
Baca Juga: Saksikan Penyerahan Pesawat Super Hercules, Jokowi: Ini Sangat Canggih
Menurut situs internasional Tsunami Information Center oleh UNESCO, tsunami yang paling merusak di hasilkan dari gempa besar atau garis patahan di dekat atau di dasar laut.
Hampir 90 persen peristiwa tsunami disebabkan oleh gempa bumi yang terjadi di bawah laut. Gempa bumi yang terjadi di bawah laut akan menimbulkan banyak getaran yang akan mendorong timbulnya gelombang tsunami
Baru-baru ini juga terjadi Tsunami yang sangat dahsyat di wilayah indonesia, tepatnya di kota palu atau sulawesi tengah. Kejadian tersebut memakan banyak sekali korban, setelah diumumkan oleh BNPB pada 10 Oktober bahwa korban meninggal pada gempa itu mencapai 2.045 orang, dipadati paling banyak 1.636 orang dan disusul sigi kemudian Parigi.
Baca Juga: Bupati Sachrul Terima Kunjungan Guru Besar Institut Pemerintahan Dalam Negeri
Sementara itu, korban yang mengungsi sebanyak 82.775 orang, dan orang 8.731 orang pengungsi berad di luar sulawesi.