Jangan Khawatir Sakit Ketika Mudik. Kemenkes Siapkan Fasilitas Layanan Kesehatan

1 April 2023, 21:06 WIB
Ilustrasi layanan kesehatan /Foto: Pixabay

Boltim News, Pikiran Rakyat – Cuti Lebaran hari Raya Idul Fitri 1444 Hijriah telah diubah pemerintah, dari yang sebelumnya 21-26 April 2023 diubah menjadi 19-25 April 2023.

Alasan dilakukan perubahan cuti atau libur ini dikarenakan adanya persiapan arus mudik yang padat, sehingga pemerintah kembali merevisi jadwal libur tersebut. 

Meski demikian, lonjakan arus mudik lebaran Idul Fitri 1444 Hijriah diprediksi bakal terjadi dikisaran tanggal 15 April 2023. Kondisi kepadatan seperti itu memang sudah biasanya terjadi seperti tahun-tahun sebelumnya.

Baca Juga: Senegal Dilaporkan Kena Wabah Flu Burung. Ini Kata WOAH

Biasanya ketika melakukan perjalanan, para pemudik telah mempersiapkan matang-matang kondisi perjalanan mereka menujuh ke kampung halaman. Meskipun begitu, tetap saja bakal terjadi halangan ketika sedang dalam perjalanan, salah satunya halangan sakit.

Jangan khawatir?. Mengantisipasi kondisi tersebut, Kementerian Kesehatan (Kemenkes) telah mempersiapkan fasilitas layanan kesehatan bagi pemudik. 

Baca Juga: Senegal Dilaporkan Kena Wabah Flu Burung. Ini Kata WOAH  

Kepala Biro Komunikasi dan Pelayanan Publik Kemenkes Siti Nadia Tarmizi memastikan bahwa semua fasilitas layanan kesehatan seperti rumah sakit telah dipersiapkan untuk mengawal kegiatan mudik tahun 2023 berjalan dengan sehat dan aman.

“Pastinya fasilitas pelayanan kesehatan ya, seperti biasa kalau mudik kita siapkan baik rumah sakit maupun puskesmas di jalur-jalur mudik itu kalau bukan terkait COVID-19 ya,” kata Siti Nadia Tarmizi, Kamis (30/3/2023) dilansir dari Antaranews.com.

Baca Juga: Kementerian Pariwisata Gandeng Air New Zealand Perkenalkan Tren Baru Pariwisata Bali

Nadia menuturkan layanan kesehatan yang disiapkan itu di luar penyakit COVID-19, misalnya seperti masyarakat mengalami pusing atau membutuhkan pemeriksaan tekanan darah tinggi (hipertensi). Dimana layanan akan terintegrasi dengan Kementerian Perhubungan sampai TNI/Polri. 

Namun layanan untuk penanganan kasus COVID-19 tetap disiagakan. Misalnya seperti memastikan ketersediaan tempat tidur untuk pasien COVID-19 beserta perawatan yang akan diberikan yakni pemeriksaan PCR, reagen (pereaksi kimia) hingga ketersediaan obat.

“Itu kita siapkan tadi ventilator, kemudian kita siapkan oksigen. Kalau sekarang saya tidak terlalu khawatir ya karena oksigen sudah cukup banyak di berbagai rumah sakit ya, tetapi tetap kita pastikan hal tersebut,” katanya.

Baca Juga: MenpanRB: THR PNS dan Pensiunan Dorong Ekonomi Masyarakat

Lanjut Nadia mengatakan, hal lain yang juga diantisipasi adalah terkait edukasi masyarakat untuk tetap melengkapi dosis vaksin COVID-19. Sebab meski pandemi telah terkendali, masyarakat masih akan terus hidup berdampingan dengan virus.

“Walaupun booster kedua tidak dijadikan sebagai kewajiban atau syarat perjalanan mudik 2023, pemerintah tetap meminta masyarakat untuk segera mendapatkan booster agar kelompok rentan seperti lansia dan penderita komorbid dapat mengikuti mudik, “ terangnya.

Baca Juga: Kemenag Tetapkan Besaran Zakat Fithrah. Ini Yang Wajib Dibayar Umat Islam

Nadia menekankan vaksinasi masih sangat efektif untuk menjaga semua pihak dan mencegah seseorang menderita sakit berat dan berakhir dengan kematian.

“Ingat itu bukan buat kita saja, tapi ada orang yang berisiko tinggi, komorbid, orang dengan gangguan imunitas, itu kan masih banyak di negara kita. Apalagi ada hipertensi, dengan gagal ginjal, orang dengan diabetes mellitus, itu juga masih tinggi. Itu mereka memiliki risiko yang tinggi,” ujarnya.

Baca Juga: Dana Covid Diduga Jadi Penyebab Dokter Mawartih Harus Kehilangan Nyawa

Sementara terkait sentra vaksinasi, Nadia menjelaskan pada mudik kali ini tidak disediakan di semua titik. Tetapi bisa disediakan secara lokal oleh pemerintah daerah, karena distribusi vaksin sekarang sudah diberikan di puskesmas.

Kalaupun di adakan, sentra vaksinasi akan berlokasi di rest area yang memungkinkan untuk memberikan layanan vaksinasi COVID-19. Di samping itu, rencananya juga akan disediakan deteksi dini untuk pemeriksaan kencing manis hingga hipertensi.

Baca Juga: Nasib 81 Peserta Seleksi PPPK Pemkab Boltim Tunggu Keputusan BKN

"Jadi memang sudah jelas bahwa akan ada yang datang karena sayang sekali. Vaksin yang dibawa dalam sekian jam sudah harus tersuntikan, kalau tidak dia dianggap sudah tidak available lagi sehingga vaksin itu (berpotensi) terbuang," katanya.***

Editor: Faruk Langaru

Tags

Terkini

Terpopuler