Buka BRI Microfinance Outlook 2024, Jokowi Tekankan Pentingnya Sektor UMKM

- 8 Maret 2024, 12:35 WIB
Presiden Jokowi membuka BRI Microfinance Outlook 2024, di Menara BRILiaN, Jakarta, Kamis 7 Maret 2024.
Presiden Jokowi membuka BRI Microfinance Outlook 2024, di Menara BRILiaN, Jakarta, Kamis 7 Maret 2024. /Foto: Humas Setkab/Jay

BERITA BOLTIM - Presiden Republik Indonesia (RI), Joko Widodo (Jokowi), membuka BRI Microfinance Outlook 2024, di Menara BRILiaN, Jakarta, Kamis 7 Maret 2024.

Dalam berbagai hal, Kepala Negara menekankan pentingnya sektor Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) dalam menggerakkan perekonomian Indonesia. UMKM yang berjumlah kurang lebih 65 juta berkontribusi sebesar 61 persen terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) nasional dan menyerap tenaga kerja sebesar 97 persen.

Baca Juga: Presiden Jokowi Resmikan Instruksi Jalan Daerah di Jawa Timur Senilai Rp925 Miliar

“Kontribusi terhadap PDB ekonomi kita 61 persen, sangat besar sekali dan penyerapan tenaga kerja di sektor UMKM 97 persen, sebuah angka yang juga sangat besar sekali. Oleh karena itu, kalau kita memberikan perhatian khusus kepada UMKM itu tidak salah,” ujar Jokowi.

Ia pun mengapresiasi langkah BRI dalam mengembangkan layanan perbankan digital hingga tingkat terbawah, dengan mengelola sekitar 740 ribu agen BRILink dengan transaksi tahunan mencapai Rp1.400 triliun. Hal ini dinilai dapat memudahkan akses keuangan bagi pelaku UMKM sekaligus mengurangi dominasi rentenir dan memperkuat sektor keuangan mikro.

Ngurusi  urusan yang kecil-kecil yang sebelumnya itu diurusi oleh rentenir-rentenir, dari diurusi oleh Bank titil di mana-mana, sekarang diambil alih oleh BRI, ini juga yang harus kita apresiasi,” ucapnya.

Baca Juga: Presiden Jokowi Tinjau Kesiapan Alutsista di Pangkalan TNI AU Iswahjudi

Lebih lanjut, presiden menyampaikan tentang bantuan pemerintah dalam bentuk subsidi untuk Kredit Usaha Rakyat (KUR) sebesar Rp46 triliun, yang bertujuan menurunkan suku bunga bagi usaha mikro dan kecil. Ia juga menyoroti pertumbuhan signifikan dalam program pembiayaan mikro, seperti  Holding  Unit Mikro (UMi) BRI dan Permodalan Nasional Madani Membina Ekonomi Keluarga Sejahtera (PNM Mekaar), dengan peningkatan jumlah nasabah yang signifikan.

“Tadi di UMi nasabahnya 8,2 (juta), nasabahnya PNM Mekaar sudah 15,2 juta. Saya ingat, PNM Mekaar di tahun 2015 itu nasabahnya baru 400 ribu kurang lebih, sekarang sudah sampai 15,2 juta. Grameen Bank, Bapak Muhammad Yunus memperoleh Nobel karena Grameen Bank memiliki nasabah 6,5 juta. Ini harusnya Pak Dirut, Pak Sunarso, ini sudah diberi Nobel harusnya,” kata presiden.

Halaman:

Editor: Gazali Ligawa


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x