Tungku Smelter Milik PT ITSS Morowali Meledak, 13 Orang Dikabarkan Meninggal, Kemenperin Turunkan Tim

- 25 Desember 2023, 14:06 WIB
Safety tenant bekerjasama dengan Tim Safety PT IMIP, dan juga satuan pengamanan objek vital nasional (PAM Obvitnas) Kawasan IMIP, bersiaga mengamankan lokasi kejadian pascakecelakaan kebakaran tungku smelter
Safety tenant bekerjasama dengan Tim Safety PT IMIP, dan juga satuan pengamanan objek vital nasional (PAM Obvitnas) Kawasan IMIP, bersiaga mengamankan lokasi kejadian pascakecelakaan kebakaran tungku smelter /Foto: ANTARA/Kementerian Perindustrian/

BOLTIM NEWS – Kecekelakaan kerja kembali terjadi di kawasan PT Indonesia Morowali Industrial Park (IMIP). Dari informasi yang diterima, pada Minggu (24/12/23) terjadi ledakan tungku smelter milik PT Indonesia Tsingshan Stainless Steel (ITSS) yang merupakan anak usaha Tsingshan Group asal Tiongkok,

Melansir dari laman instragram@walhisulteng, kejadian itu terjadi pada pukul 05.30 WITA. Menurut kesaksian salah seorang karyawan Ferosilikon PT ITSS, penyebab ledakan bermula saat ada perbaikan tungku, kemudian melakukan pemasangan plat besi pada bagian tungku tersebut sehingga mengakibatkan ledakan yang memicu beberapa tabung oksigen disekitar area juga ikut meledak.

Tercatat hingga saat ini, setidaknya korban sebanyak 35 orang, 12 diantaranya meninggal dunia, selain itu korban lainnya mengalami luka bakar berat dan dalam pertolongan medis.

Saat ini semua korban masih dirawat di Klinik 1 dan klinik 2 milik PT IMIP, namun dengan keterbatasan fasilitas dan daya tampung yang besar, sehingga para korban tengah dirujuk ke RSUD Morowali untuk penanganan lebih lanjut.

Kemenperin Turunkan Tim Penanganan Kecelakaan Kerja di Pabrik Nikel ITSS Morowali

Kementerian Perindustrian (Kemenperin) menurunkan tim khusus penanganan kecelakaan kerja yang terjadi di pabrik pengolahan nikel PT Indonesia Tsingshan Stainless Steel (ITSS) yang beroperasi di Kawasan Indonesia Morowali Industrial Park (IMIP), Sulawesi Tengah.

“Kami mendapat laporan bahwa pasca-kecelakaan ini, para korban ditangani dengan baik. Kami juga berharap agar perusahaan dapat kooperatif dengan tim investigasi kecelakaan kerja yang diturunkan ke lokasi. Semoga kejadian ini tidak terulang lagi,” kata Juru Bicara Kemenperin Febri Hendri Antoni Arif yang dilansir dari Antara, Minggu (24/12).

Febri menyampaikan, hasil inspeksi dari tim investigasi tersebut, selain untuk mengetahui penyebab musibah di PT ITSS, juga dapat menjadi evaluasi dari perusahaan untuk lebih baik lagi dalam pengawasan dan pengendalian terkait penerapan Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3).

“Jadi Standard Operating Procedure (SOP) benar-benar dijalankan dengan benar, termasuk yang berkaitan dengan pekerjanya dan teknologi yang digunakan,” tuturnya.

Bagi Kemenperin, implementasi K3 sangat krusial untuk mencegah dan menekan angka kecelakaan kerja di sektor industri.

“Pelaksanaan K3 harus menjadi prioritas bagi dunia usaha di Indonesia. Kami mengajak dan mendorong kepada sektor industri agar budaya K3 melekat pada setiap individu di perusahaan,” ujarnya.

Halaman:

Editor: Faruk Langaru


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah