Network
BOLTIM NEWS – Dampak kekeringan atau fenomena El Nino mulai terjadi di sejumlah daerah, bahkan Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) memprediksi sejumlah wilayah di Indonesia bakal berstatus waspada kekeringan sampai dengan bulan November 2023.
Tentu saja, jika El Nino terus berkepanjangan akan menimbulkan kekhawatiran bagi para petani khsusnya pentani sawah karena bisa mengakibatkan gagal panen.
Namun, untuk Kabupaten Bolaag Mongondow Timur (Boltim) pemerintah tak tinggal diam. Dalam mengatasi permasalahan itu, Dinas Pertanian Kabupaten Boltim melakukan langkah atau gerakan pengendalian (Gerdal) serentak.
Kepala Dinas Pertanian Benny Mokoginta mengatakan dalam mengatasi musim kemariu yang disebab oleh el Nino, Pemka Boltim memberikan bantuan alat mesin pertanian seperti pompa air yang telah diserahkan sebelumnya.
“Resiko El Nino dapat dihindari apabila petani memanfaat bantuan yang diberikan pemerintah, “ kata Benny, yang dilansir dari boltimkab, Jumat (1/8/2023).
Dia menjelaskan, gerakan pengendalian adalah sebagai upaya khusus menjaga produksi pangan di Boltim yang dilaksanakan oleh Dinas Pertanian.
“Gerdal ini merupakan bentuk penyiraman lahan sawah kering dengan memanfaatkan pompa air yang telah dibagikan kepada kelompok tani. Saya berharap, apa yang dilaksanakan hari ini dapat dilakukan juga oleh semua petani yang ada di Kabupaten Boltim, “ katanya.
Lanjut Benny, Bupati Boltim Sam Sachrul Mamonto, juga berpesan kepada para petani yang sempat hadir pada kegiatan Gerdal untuk memperhatikan pola tanam untuk mencegah terjadinya gagal panen.
“Bupati minta agar dalam memasuki musim kemarau ini dimohon kepada para petani untuk memperhatikan pola tanam pertanian, sebagai salah satu upaya untuk mencegah gagal panen, ” imbuhnya.***
