Anak Stunting di Kabupaten Boltim Turun 163

- 17 Juli 2023, 16:19 WIB
Bupati Sam Sachrul Mamonto, saat menghadiri kegiatan rembuk stunting di Kantor Bupati Boltim 13 Juli 2023
Bupati Sam Sachrul Mamonto, saat menghadiri kegiatan rembuk stunting di Kantor Bupati Boltim 13 Juli 2023 /Foto: Kominfo Boltim

BN, Pikiran Rakyat – Angka stunting di Kabupaten Bolaang Mongondow Timur (Boltim) Sulawesi Utara (Sulut) mengalami penurunkan menjadi 163 anak.

Sebelumnya, angka stunting sebanyak 359 anak, namun setelah dilakukan intervensi dan gerak cepat pemerintah daerah angkanya turun menjadi 163.  

Bupati Bolaang Mongondow Timur, Sam Sachrul Mamonto mengatakan angka stunting turun menjadi 163 setelah ada upaya pemerintah dan kerja sama dari semua pihak.

"Alhamdulillah dari sebelumnya 359 anak, kini turun menjadi 163 anak, ," kata Sachrul yang dilansir dari Antara, Senin (17/7/2023).

Menurut dia, menghapus angka stunting bukan tidak mungkin dilakukan asalkan semua pihak bahu-membahu bekerja optimal melakukan intervensi.

"Menciptakan generasi berkualitas ke depan adalah menjadi tugas dan tanggung jawab bersama. Apabila masih banyak angka stunting berarti kepala perangkat daerah tidak bekerja maksimal," ujarnya.

Bayi dengan kondisi stunting menurut dia, bisa diintervensi terkecuali apabila secara genetik atau lahir secara prematur.

"Tapi selama 1000 hari pertama kehidupan gizi terpenuhi bisa terpenuhi maka persoalan stunting bisa dihilangkan," ujarnya.

Pemkab Bolaang Mongondow Timur, kata dia, menggandeng dokter anak untuk pendampingan bayi stunting di wilayahnya.

"Kita berupaya maksimal sehingga saat penilaian nanti di bulan Agustus atau September, angka stunting di daerah kita benar-benar menurun," ujarnya.

Sachrul menegaskan dirinya bersama dengan sekretaris daerah akan turun langsung ke rumah tangga yang memiliki anak stunting.

"Kami akan mengecek ke 163 anak stunting tersebut apa langkah penanganan yang sudah dilakukan perangkat terkait.

"Dinas kesehatan menjadi ujung tombak, kami akan mengecek langsung ke lapangan bagaimana penanganannya. Kami akan mengganti pejabatnya bila tidak bekerja optimal," ujarnya.***

Editor: Faruk Langaru


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x