Sementara di Kabupaten Bolaang Mongondow Timur sendiri, sebagian besar warung makan atau rumah makan itu memilih tidak melakukan aktivitas sama sekali mulai pagi hari maupun hingga malam.
Menurut para pemilik rumah makan, dimana kebisaan seperti ini memang sudah sejak lama, karena di Boltim sendiri mayoritas umat muslim.
Baca Juga: Langkah Maju Dinas Kominfo Boltim Menjalin Kerjasama Dengan BSSN RI
“Biasanya kalua puasa kita tidak buka. Penutupan ini bukanya hanya berlangsung satu hari saja, tapi selama dua minggu bulan puasa berjalan. Alasannya, karena Boltim adalah mayoritas muslim, jadi tidak mungkin kita melakukan aktivitas jual makanan, “ kata para pemilik rumah makan tersebut.***