Network
Boltim News, Pikiran Rakyat - Nasib negeri kita yang akan datang dapat dilihat dari pemuda saat ini. Pemuda yang hanya memikirkan hal-hal remeh-temeh tidak akan menjadi orang besar. Tetapi pemuda yang memikirkan perkara-perkara besar, memikirkan umat kedepannya, maka ia akan menjadi orang besar suatu saat nanti.
Mungkin kita sebagai pemuda harus bisa meniru apa yang telah dilakukan oleh Baginda Rasulullah Muhammad SAW beserta para sahabatnya.
Kita juga perlu mengetahui bagaimana pemuda yang dirindukan oleh surganya Allah SWT. Seperti yang dikisahkan Allah dalam surah Al-Kahfi ayat 13-14.
Baca Juga: Durasi Puasa Terpanjang dan Terpendek di Dunia, Indonesia dan Kenya 13 Jam
Disebutkan dalam ayat 13: Kami ceritakan kepadamu (Muhammad) kisah mereka dengan sebenarnya. Sesungguhnya mereka adalah pemuda-pemuda yang beriman kepada Tuhan mereka, dan Kami tambahkan petunjuk kepada mereka.
Dalam ayat 14. Dan kami teguhkan hati mereka ketika mereka berdiri lalu mereka berkata “Tuhan kami adalah Tuhan langit dan bumi. Kami tidak menyeru Tuhan selain Dia.
Para pemuda ini istimewa lantaran mereka masih muda, innahum fityatun. Muda itu dikenal dengan keberaniannya, ketangkasannya, kelincahaannya, juga kekuatannya. Para pemuda lebih berani melakukan terobosan-terobosan baru, inovatif, kreatif dan tidak terlalu banyak pertimbangan sebagaimana orangtua.
Baca Juga: Puasa Anda Tidak Terasa Haus, Ini Caranya
Pemuda, selalu optimis dan kritis. Sebagaimana Ibrahim muda yang membuat mati kutu si raja Namrud. Ibrahim berkata, “Allah menerbitkan matahari dari ufuk timur, maka terbitkanlah ia dari ufuk barat” maka bingunglah si Raja Namrud itu (QS. Al-Baqarah: 258).
