Data Riset Analitika: PSI Masih Berpeluang Tembus Ambang Batas Parlemen!

- 25 Februari 2024, 16:13 WIB
Partai Solidaritas Indonesia menggelar konferensi pers di Kantor DPP PSI, Jakarta
Partai Solidaritas Indonesia menggelar konferensi pers di Kantor DPP PSI, Jakarta /Dok: Antara/

BOLTIM NEWS – Direktur Eksekutif Data Riset Analitika Nana Kardina menilai Partai Solidaritas Indonesia (PSI) masih berpeluang meraih 4 persen suara dan menembus ambang batas parlemen atau parliamentary threshold.

Menurut data miliknya, sejak dua pekan menjelang pencoblosan elektabilitas partai pimpinan Kaesang Pangarep itu sudah memenuhi 4 persen suara.

"Survei Data Riset Analitika pada 2-3 minggu menjelang pencoblosan mencatat elektabilitas PSI berada di atas ambang batas (parliamentary threshold) 4 persen," kata Nana di Jakarta, yang dilansisir dari Antara, Minggu (25/2/2024).

Baca Juga: Analisis SMRC: Efek Jokowi Terhadap PSI Tidak Signifikan

Nana mengatakan, hasil quick count dari sejumlah lembaga survei, menempatkan PSI pada kisaran 2,62-2,90 persen, atau mendekati 3 persen. Kemudian, dengan memperhitungkan margin of error di atas 1 persen, PSI masih memiliki peluang untuk meraih suara total 4 persen.

"Jika kita melihat data Sirekap KPU per 23 Februari 2024, data perolehan suara yang masuk dari seluruh TPS di Indonesia baru mencapai 62,09 persen, sehingga masih ada kemungkinan suara dari kantung-kantung pemilih PSI yang belum terhimpun," ucapnya.

Nana menambahkan, di sejumlah daerah juga masih berlangsung pemilu ulang (PSU), pemilu lanjutan, dan pemilu susulan karena berbagai penyebab. Selain itu PSI, menengarai adanya surat suara yang rusak atau tidak sah mencapai 10 persen pada Pemilu Legislatif 2024, melonjak dari sebelumnya rata-rata 3-4 persen.

Nana melanjutkan, jika dilihat dari dapil-dapil di mana PSI memperoleh suara yang cukup signifikan, perolehan suara organisasi politik itu memang lebih banyak diperoleh dari mencoblos partai dibanding suara caleg.

Baca Juga: Dukung Ganjar Wacanakan Pengajuan Hak Angket, Surya Paloh: Partai Koalisi Perubahan Masih Sayang Sama PDIP!

Menurutnya, harus diakui bahwa PSI masih belum memiliki tokoh-tokoh yang populer sebagai vote getter, berbeda dari partai-partai besar yang sudah mapan di Senayan.

"Beberapa nama yang cukup akrab dikenal publik seperti mantan ketua umum Grace Natalie dan Giring Ganesha, atau selebritis Helmi Yahya, yang relatif bisa mendulang suara melampaui suara partai," katanya.

Meski demikian, menurutnya penting bagi PSI untuk membesarkan tokoh-tokoh yang berasal dari kader untuk menghadapi pemilu selanjutnya.

"Hal ini sekaligus menjadi catatan bagi PSI untuk bisa merekrut tokoh-tokoh potensial dan membesarkan kader-kader internal jika ingin meraih suara lebih besar lagi dalam pemilu berikutnya," tuturnya.***

 

Editor: Faruk Langaru


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah