Muhaimin: MNC Sebagai Pemegang Hak Siar Debat Ketiga Harus Independen, TKN Minta Stasiun TV Ditukar

- 3 Januari 2024, 17:23 WIB
Muhaimin Iskandar (Cak Imin) berikan keterangan ke wartawan
Muhaimin Iskandar (Cak Imin) berikan keterangan ke wartawan /Dok: Antara/ Tangkapan Layar/

BOLTIM NEWS – Calon wakil presiden Muhaimin Iskandar meminta kepada stasiun televisi (TV) swasta yang memegang hak siar untuk pelaksanaan debat ketiga calon presiden yang diselenggarakan oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU) harus tetap menjaga independensinya.

"Sebagai salah satu lembaga penyiaran, ya harus terjaga betul independensinya. Kami harap Grup MNC membuktikan diri untuk independen," kata Muhaimin di Jakarta, Selasa (2/1/2024).

Ia menjelaskan, bila independensi itu tidak ditegakkan maka sudah seharusnya KPU harus mendengar protes dari sejumlah pihak yang merasa dirugikan, karena berpotensi terjadi konflik kepentingan atau conflict of interest penayangan kegiatan debat oleh stasiun TV yang dimiliki oleh ketua umum partai pengusung salah satu pasangan calon presiden.

"Ya tentu kami sama dengan pihak yang keberatan, karena ini menyangkut independensi lembaga penyiaran, maka dari itu penting bagi TV yang bersangkutan membuktikan independensinya," kata Cak Imin sapaan akrab Muhaimin.

Diketahui, debat ketiga calon presiden yang diselenggarakan oleh KPU bertemakan pertahanan, keamanan, hubungan internasional dan geopolitik.

Debat akan diselenggarakan pada 7 Januari 2024, serta ditayangkan di jaringan atau Grup MNC, seperti RCTI, Global TV, dan iNews TV.

Sementara, pemilik Grup MNC Hary Tanoesoedibjo merupakan Ketua Umum Partai Perindo selaku pengusung paslon nomor urut tiga, yaitu Ganjar-Mahfud.

TKN Kirim Surat Keberatan ke KPU Soal Hak Siar Debat Ketiga Pilpres

Tim Kampanye Nasional (TKN) Prabowo-Gibran telah mengirim surat keberatan ke Komisi Pemilihan Umum (KPU) RI perihal stasiun televisi (TV) swasta pemegang hak siar pada penyelenggaraan debat ketiga Pilpres 2024.

Sekretaris Tim Kampanye Nasional (TKN) Prabowo-Gibran, Nusron Wahid menjelaskan bahwa TKN meminta kepada KPU untuk menukar stasiun TV swasta sebagai pelaksana penyelenggara debat ketiga pilpres bukan hanya dari MNC Grup semata.

"TKN kirim surat kepada KPU minta supaya penyelenggaraannya ditukar, alasannya apa 'kan nggak elok, dalam satu sesi debat ketiga ini penyelenggaranya empat stasiun TV dalam satu grup MNC dan semuanya afiliasi, ini namanya dominasi market," kata Nusron saat jumpa pers di Media Center TKN Prabowo-Gibran, Jakarta, Selasa (2/1) malam.

Dia menjelaskan, bahwa TKN tidak bersikap anti terhadap MNC Grup, namun dalam persaingan usaha, keberadaan empat stasiun TV dari MNC Grup pada momentum debat ketiga pilpres memiliki dampak yang tidak menguntungkan bagi stasiun TV lainnya.

"Kami tidak anti-MNC, kami nggak mengatakan MNC tidak netral, enggak, apalagi iNews bagus, semuanya bagus, ya kan. Namun karena ini dimiliki oleh satu grup, kami tidak bisa, menurut masalah persaingan usaha tidak bagus, kasian TV yang lain," ujarnya.

Selain itu menurut Nusron, alasan keberatan berikutnya karena MNC Grup dimiliki oleh ketua umum partai politik yang mendukung pasangan calon tertentu pada Pilpres 2024.

"Kebetulan pemilik MNC Grup itu, pemiliknya adalah ketua umum partai, yang juga mendukung paslon tertentu. Jadi ya mohon maaf, kami terpaksa mengirim surat, supaya ada pemerataan dan check and balance," kata dia.***

Editor: Faruk Langaru

Sumber: Antara


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah