Network
BOLTIM NEWS – Calon presiden nomor urut 3 Ganjar Pranowo mengatakan bahwa anak-anak muda Indonesia membutuhkan apresiasi, terutama terhadap karya-karya yang dihasilkan oleh mereka.
“Mereka butuh apresiasi, mereka butuh terlibat, mereka butuh diedukasi, mereka butuh dijadikan contoh, dan mereka kita kasihkan harapan,” ujar Ganjar dalam wawancara khusus di kediamannya, Jalan Taman Patra Raya, Setiabudi, Jakarta Selatan, Rabu (13/12/2023).
Oleh sebab itu, Ganjar mengatakan bahwa dirinya menggunakan sepatu karya anak muda dalam debat pertama yang mempertemukan antar capres di Kantor Komisi Pemilihan Umum (KPU) RI, Jakarta, Selasa malam (12/12) sebagai bentuk apresiasi untuk mereka.
Baca Juga: Ini Pernyataan Gibran Usai Ditegur KPU Lantaran Bersorak Saat Debat Capres di Gedung KPU
“Untuk menunjukkan bahwa karya anak muda ini pun ternyata layak untuk kita pamerkan, untuk kita apresiasi,” kata Ganjar.
Walaupun demikian, mantan Gubernur Jawa Tengah Periode 2013-2023 itu menceritakan bahwa mulanya memang ditawarkan terlebih dahulu untuk memakai sepatu karya anak muda dalam debat perdana.
“Contohnya apa? Sepatu ini. Pak Ganjar, tolong dong pak, bapak mau enggak pak besok pakai sepatu saya ketika acara debat? Oh, mau banget saya, mau banget,” ujar Ganjar.
Adapun Ganjar memakai sepatu bermerek ‘Pijak Bumi’ dan memiliki tulisan ‘Sat Set’ seperti jargon khas yang sering diucapkannya.
Baca Juga: Anies Janjikan Perlindungan Hukum Gratis untuk Masyarakat Melalui Program Hotline Paris
Disisi lain, saat konsolidasi dengan buruh dan pelaku UMKM di Gedung Guru Kabupaten Bekasi, Jawa Barat, pada Kamis (14/12), dimana capres nomor urut 3 ini menilai bahwa menyelaraskan dunia pendidikan dan industri penting dilakukan agar tercipta sumber daya manusia (SDM) unggul sehingga terserap pasar kerja.
"Rasa-rasanya mulai penting untuk menyiapkan SDM unggul kita, dan menemukan antara sekolah dengan industri. Sehingga setiap ada industri di bangun disitu yang terdekatlah yang bisa masuk," kata Ganjar.
Menurutnya, untuk menyelaraskam pendidikan dan industri tidak sulit, pemerintah dapat memfasilitasi kerja sama antara dunia pendidikan dan industri.
"Ketika pemerintah bisa memfasilitasi antara sekolah dengan industri maka mereka bisa masuk," ujarnya.
Baca Juga: Ini Penjelasan Ganjar Soal Pertanyaan Kasus HAM ke Prabowo yang Dinilai Tendendius
Ia juga mengaku sedih ketika ada warga yang mencari pekerjaan harus melewati calo atau menyogok. Praktik pungutan liar itu perlu dibersihkan dengan menciptakan SDM unggul.
"Kasihan masyarakat, ini lah yang mesti disikapi dan yang perlu dibersihkan. Pemerintah harus proaktif dalam menangani itu," ucapnya.***
