BERITA BOLTIM - Bayer Leverkusen merayakan momen epik saat mengangkat trofi Bundesliga untuk pertama kalinya usai menang gemilang 5-0 melawan Werder Bremen, Minggu (14/4/2024). Kemenangan tersebut tak hanya mengukir sejarah dengan memperpanjang rekor tak terkalahkan menjadi 43 pertandingan, namun juga mentransformasikan citra klub yang dulu berjuluk "Neverkusen" itu menjadi salah satu kekuatan utama di Jerman.
Kesuksesan tersebut merupakan hasil kerja keras kolektif, tidak hanya dari pelatih brilian Xabi Alonso, namun juga dari sejumlah pemain yang memberikan kontribusi luar biasa. Mereka terbukti menjadi pilar utama membawa Leverkusen meraih puncak kesuksesan Bundesliga.
Data resmi Bundesliga menunjukkan Bayer Leverkusen memiliki tim muda penuh talenta, dengan rata-rata usia 24,8 tahun. Namun, sebagian besar dari mereka memiliki pengalaman internasional, dengan 20 dari 27 pemain pernah mewakili negaranya di tingkat nasional.
Baca Juga: Bayer Leverkusen Segel Juara Liga Jerman usai Kalahkan Bremen 5-0
Keberadaan skuad muda penuh potensi menjadi salah satu alasan utama mengapa Xabi Alonso memilih tetap setia di BayArena, menolak godaan klub raksasa Eropa seperti Liverpool dan Bayern Munich. Mereka percaya bahwa masa depan cerah Leverkusen telah dimulai, dan mereka berkomitmen untuk menjadi bagian dari perjalanan menakjubkan ini.
Dari 27 pemain tersebut, ada lima nama yang konsisten menjadi andalan Xabi Alonso dengan kontribusinya yang luar biasa hingga kerap menjadi penentu kemenangan tim. Seperti dikutip dari AFP:
Florian Wirtz
Di antara para pemain muda Bayer Leverkusen, Florian Wirtz paling menonjol dengan kecerdasan dan keterampilannya. Lahir di Pulheim, Jerman, dia memiliki visi yang tajam terhadap permainan. Media Jerman bahkan membandingkannya dengan Kevin de Bruyne.
Umpan-umpan akurat dan pengambilan keputusan akurat menjadikannya sebagai pilar penyerangan. Sejak debutnya pada musim 2020, ia sudah mencetak 14 gol. Serta memberikan 18 assist di berbagai kompetisi.
Ketangguhannya dalam tendangan bebas dan penalti menjadikannya sebagai eksekutor utama. Ketenangannya di momen krusial menjadi modal berharga Leverkusen dalam meraih kesuksesan di Jerman dan Eropa.
Baca Juga: Kejutan! Heidenheim Bikin Bayern Munchen Telan Dua Kekalahan Beruntun
Granit Xhaka
Granit Xhaka (31) merupakan salah satu pemain senior di Bayer Leverkusen, hanya lebih tua dari kiper Lukas Hradecky (34). Tiba dari Arsenal awal musim ini, Xhaka membawa pengalaman berharga dari liga papan atas.
Berdasarkan statistik Bundesliga, Xhaka mencatatkan jarak lari tertinggi 339,6 km dalam 29 pertandingan, hanya sedikit di bawah Alex Grimaldo (327,8 km).
Meski tak secerdas Florian Wirtz, Xhaka punya keseimbangan antara bertahan dan menyerang serta kemampuan kepemimpinan yang tak terbantahkan di lapangan.
Salah satu motivasi Xhaka bersama Leverkusen adalah keinginannya meraih gelar juara liga yang belum pernah diraihnya selama bersama Arsenal.
Alex Grimaldo
Leverkusen mengontrak bek kiri Alex Grimaldo dengan status bebas transfer dari Benfica musim panas lalu. Grimaldo meski didatangkan tanpa biaya transfer, ternyata merupakan bek yang berkualitas.
Pemain asal Spanyol yang baru dua kali memperkuat timnas itu punya kepiawaian memberikan umpan-umpan tajam dari sisi kiri lapangan. Selain itu Grimaldo juga punya kepiawaian dalam mengeksekusi tendangan bebas dan tendangan sudut.
Pria kelahiran Valencia 28 tahun lalu ini membentuk duet kuat dengan Jeremie Frimpong di sisi kanan. Bersama-sama, keduanya telah menyumbang 39 gol untuk Leverkusen musim ini.
Baca Juga: Bayer Leverkusen Cetak Kemenangan 2-0 atas West Ham di Perempat Final Liga Europa
Jonatan Tah
Lini belakang yang solid menjadi kunci kesuksesan Leverkusen musim ini. Jonathan Tah berhasil memimpin pertahanan yang hanya kebobolan 19 gol di Bundesliga.
Pemain kelahiran Hamburg itu dipercaya Xabi Alonso untuk menata lini belakang. Tah biasanya dipasangkan dengan Edmond Tapsoba dan Odilon Kossounou.
Sejak 2015, Tah menjadi bagian penting di ruang ganti Leverkusen. Selain itu, ia juga menyumbangkan empat gol untuk timnya, termasuk satu gol penting ke gawang RB Leipzig.
Victor Boniface
Victor Boniface telah menjadi pencetak gol kunci Leverkusen dengan 11 gol dalam 18 pertandingan musim ini. Meski sempat absen empat bulan karena cedera, performanya tetap impresif.
Dipanggil ke timnas Nigeria, penyerang berusia 23 tahun ini langsung memikat hati suporter Leverkusen. Meski bukan eksekutor bola mati, Boniface mengandalkan pergerakan tanpa bola untuk mencetak gol.
Dengan postur tubuh besar, Boniface mampu memenangkan duel udara di kotak penalti lawan. Perpaduan antara ketangkasan dan fisik membuatnya menjadi ancaman serius bagi lawan.