Warga Sumedang ini Tersenyum Meski Rumahnya Rusak Berat Akibat Gempa, Ternyata Karena hal Ini

- 1 Januari 2024, 20:05 WIB
Kepala BNPB Letjen TNI Suharyanto meninjau salah satu rumah yang rusak berat akibat gempa di Kelurahan Cipameungpeuk, Kecamatan Sumedang Selatan
Kepala BNPB Letjen TNI Suharyanto meninjau salah satu rumah yang rusak berat akibat gempa di Kelurahan Cipameungpeuk, Kecamatan Sumedang Selatan /Dok: Antara/

BOLTIM NEWS – Seorang warga Kelurahan Cipameungpeuk, Kecamatan Sumedang Selatan, Kabupaten Sumedang, Jawa Barat, begitu sumringah meski rumahnya rusak berat akibat gempa magnitudo 4,8 yang terjadi pada Minggu (31/12/2023).

Dalam foto itu terlihat, warga tersebut nampak senyum bahagia saat Kepala BNPB Letjen TNI Suharyanto meninjau rumahnya yang lagi rusak. Ia (warga) tersenyum karena rumahnya yang rusak itu dapat bantuan dari pemerintah sebesar Rp60 juta.

Kepala BNPB Letjen TNI Suharyanto menyatakan pemerintah pusat menyiapkan dana bantuan stimulan Rp60 juta untuk perbaikan rumah warga yang rusak berat akibat gempa bumi di Kabupaten Sumedang, Jawa Barat.

“Bapak Presiden sudah menetapkan bahwa yang menderita bencana yang rumahnya rusak berat, hancur, tadi juga kita lihat salah satu contoh, itu diganti oleh pemerintah Rp60 juta,” kata Suharyanto di Sumedang, Senin (1/1/2024).

Ia menjelaskan, bantuan stimulan kepada masyarakat terdampak gempa Sumedang bervariasi, yakni bangunan rusak ringan Rp15 juta, rusak sedang Rp30 juta, dan rusak berat Rp60 juta.

“Kemudian yang rusak sedang yang tadi kita lihat, depan rumahnya bagus, belakangnya ternyata ambruk. Itu masuknya rusak sedang dapat bantuan Rp30 juta,” katanya.

Pihaknya akan memberikan kebebasan kepada warga untuk membangun rumahnya kembali dengan nominal yang sudah ditetapkan, sesuai level kerusakan.

“Tapi paling tidak, yang tidak punya uang sama sekali dan rumahnya hancur terkena gempa ini bisa dibangun kembali,” kata dia.

Suharyanto menjelaskan, pembangunan kembali rumah warga yang mengalami kerusakan berat akan didampingi pihak Kementerian PUPR. Kementerian memberikan rancangan rumah tahan gempa untuk mitigasi dan meminimalkan risiko korban jiwa dan kerusakan.

“Dia bangun sendiri boleh, tapi didampingi nanti oleh PUPR sehingga yang dibangun adalah rumah tahan gempa,” kata Suharyanto.

Hingga saat ini, pihaknya masih melakukan pendataan rumah warga yang terdampak gempa untuk menentukan kategori rusak berat, sedang, atau ringan.

“BNPB juga akan mendirikan posko untuk mendampingi mana yang masuk rusak berat, mana yang masuk rusak sedang, mana yang masuk rusak ringan,” katanya.

Pemerintah Kabupaten Sumedang hingga saat ini telah mendata 248 rumah mengalami kerusakan akibat gempa bumi bermagnitudo 4,8 pada 31 Desember 2023 itu.***

Editor: Faruk Langaru

Sumber: Antara


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x