Pedas! Harga Cabai Rawit Makin tak Terbendung

- 15 Maret 2023, 19:54 WIB
Foto penjualan Cabai Rawit Merah di Pasar Tradisional Boltim
Foto penjualan Cabai Rawit Merah di Pasar Tradisional Boltim /Foto Faruq/Boltim News

Boltim News, Pikiran Rakyat - Kenaikan harga cabai rawit di pasar tradiosional Sulawesi Utara (Sulut) makin tak terbendung alias masih belum mau turun, bahkan terus merangkak naik, tak berbanding lurus dengan harga sayuran lainnya.

Pantauan harga di lapangan, harga cabai rawit merah menjadi komoditas yang harganya paling tinggi dibandingkan dengan jenis komoditas lainnya.

Di pasar Bolaang Mongodow Timur (Boltim) misalnya, bawang merah dijual dengan harga Rp40 ribu per kilogram, tomat 12 ribu perkilo dan bawang putih masih tetap bertahan dikisaran Rp45 ribu perkilo, sedangkan harga cabai yang sebelumnya berkisar Rp80 ribu perkilo, kini naik mencapai Rp120 ribu per kilogram.

Baca Juga: Gedor Ekonomi Masyarakat, Kemenparekraf Gelar “Sinema Keliling” di Kampung: Berikut Film-Film yang Diputar

"Harga cabai rawit merah dari waktu ke waktu bukannya turun tetapi justru naik terus. Yang sebelumnya atau sekitar empat hari lalu dikisaran Rp80 perkilo, kini tembus Rp120 perkilo, " kata Dedi, pedagang di Pasar Kotabunan, Rabu (15/3/2023).

Menurut dia, kenaikan harga cabai rawit ini dipicu karena kurangnya pasokan dari para petani, yang rata-rata hasil panen petani tak lebih dari 20 kilogram per hari, sementara permintaan pasar banyak, itu sebabnya harga cabai dipasaran terus melambung.

Penyabab lain, yang mengakibatkan cabai naik ini dikarenakan menjelang bulan ramadan.

Baca Juga: Dana Banpol di Kota Manado Naik. Ini Besarannya

“Sudah jadi hukum pasar ketika pasokan kurang dan memasuki bulan puasa harga komoditas jadi naik. Bukan hanya cabai saja, tetapi bahan pokok lainnya juga ikut naik ketika masuk bulan puasa dan menjelang hari besar lainnya, “ ujarnya kepada Boltim News, Pikiran Rakyat.  

Halaman:

Editor: Faruk Langaru


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x