Kudus Menghadapi Darurat Bencana, Jumlah Pengungsi Terus Bertambah, 32.952 Jiwa Terdampak

- 17 Maret 2024, 23:14 WIB
Warga menyaksikan rumah yang terendam banjir di Desa Ketanjung, Karanganyar, Demak, Jawa Tengah, Minggu (17/3/2024)
Warga menyaksikan rumah yang terendam banjir di Desa Ketanjung, Karanganyar, Demak, Jawa Tengah, Minggu (17/3/2024) /Foto: Antara/

BOLTIM NEWS - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Kudus, Jawa Tengah, telah mengumumkan penetapan status tanggap darurat bencana alam akibat dampak yang ditimbulkan oleh angin kencang, banjir, dan tanah longsor.

Keputusan ini diambil menyusul meluasnya bencana banjir yang telah melanda lima kecamatan di wilayah tersebut.

"Karena banjir yang meluas dan telah mengenai lebih dari separuh jumlah kecamatan di Kabupaten Kudus, kami memutuskan untuk menetapkan status tanggap darurat bencana," ujar Kepala Pelaksana Tugas (Plt) Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Pemkab Kudus, Mundir, dalam pernyataannya di Kudus, Minggu (17/3/2024).

Ia mengungkapkan status tanggap darurat bencana alam tersebut berlaku mulai 15 Maret hingga 24 Maret 2024.

Dengan penetapan status tanggap darurat bencana, maka Pemkab Kudus akan menggerakkan potensi sumber daya yang dimiliki dalam rangka penanganan keadaan darurat bencana ini.

Langkah lainnya, kata dia, melakukan upaya untuk mengurangi dampak yang lebih luas dari ancaman bencana dengan mempersiapkan infrastruktur yang dimiliki.

Selain itu, Pemkab Kudus juga menyiapkan sarana dan prasarana untuk memenuhi kebutuhan masyarakat terdampak bencana.

Pemkab Kudus juga akan menggerakkan potensi untuk berkoordinasi dengan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), BPBD Provinsi, TNI, Polri, perangkat daerah/instansi terkait, serta unsur masyarakat lainnya.

"Kami juga akan melaporkan perkembangan situasi dan kejadian bencana di wilayah Kabupaten Kudus kepada bupati," ujarnya.

Jumlah Pengungsi di Kudus Terus Bertambah

Jumlah warga terdampak banjir di Kabupaten Kudus, Jawa Tengah, yang mengungsi semakin bertambah dan saat ini jumlahnya meningkat menjadi 1.619 jiwa menyusul jumlah desa yang terdampak banjir juga bertambah.

"Saat ini banjir semakin meluas hingga di 29 desa dari sebelumnya hanya beberapa desa," kata Plt Kepala BPBD Pemkab Kudus, Mundir.


Untuk jumlah warga terdampak, kata dia, hingga hari ini (17/3) totalnya sekitar 32.952 jiwa, namun yang mengungsi ada 1.619 jiwa.

Seribuan pengungsi tersebut, kata dia, tersebar di 17 lokasi pengungsian, antara lain ada yang menempati aula gedung DPRD Kudus, balai desa, tempat ibadah, tempat pendidikan, dan rumah warga.

Sementara untuk dapur umum, lanjut dia, disediakan di delapan lokasi mulai dari balai Desa Golantepus, balai Desa Jati Wetan, Gulang, Blimbing Kidul, Gedung DPRD, masjid, TPQ, serta gereja.

Terkait ketersediaan logistik, kata Mundir, untuk saat ini masih cukup untuk dua hari ke depan. Meski demikian nantinya juga ada pihak yang akan membantu memenuhi kebutuhan logistik.

Pemkab Kudus juga bisa menggunakan dana tidak terduga, kata dia, menyusul adanya penetapan status tanggap darurat bencana angin kencang, banjir, dan tanah longsor.

Adapun lima kecamatan yang terdampak bencana banjir, yakni Kecamatan Undaan, Jati, Kaliwungu, Mejobo, dan Jekulo, dengan total sebanyak 29 desa.***

Editor: Faruk Langaru


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah