Network
BOLTIM NEWS – Kalimantan Timur (Kaltim) dikenal sebagai provinsi kaya, namun angka kemisikinan di provinsi ini jumlahnya masih sekitar 6,3 persen. Dalam mengentaskan angka kemiskinan tersebut, Gubernur Kaltim Isran Noor membuat program bantuan rumah layak huni (RLH).
Melansir dari laman fanpage Pemprov Kaltim, Gubernur menegaskan bantuan rumah layak huni merupakan salah satu cara untuk menurunkan angka kemiskinan di Kaltim.
Sebab kata Gubernur, meski Kaltim dikenal sebagai provinsi kaya, tapi masih ada orang miskin yang jumlahnya sekitar 6,3 persen.
"Itu tidak bisa kita nafikan. Karena itu bantuan rumah layak huni ini menjadi sangat penting untuk mengurangi kemiskinan," kata Gubernur Isran Noor saat menyerahkan bantuan RLH untuk warga Kampung Sekolaq Darat, Kecamatan Sekolaq Darat, Kabupaten Kutai Barat, Kamis (14/9/2023).
Gubernur menargetkan bisa terbangun 3.000 hingga 5.000 unit RLH. Jumlah ini sangat mungkin dicapai jika CSR perusahaan fokus pada pembangunan RLH.
"CSR sudah ada. Tapi kurang terarah dan tidak terkontrol. Kalau rumah layak huni. Ada monumennya. Ada barangnya, jelas manfaatnya," jelasnya.
"Jadi, kalau tidak bisa satu, setengah saja. Kalau tidak bisa, seperempat. Kalau tidak bisa juga, itu namanya tidak tahu diri," kritik Gubernur untuk perusahaan-perusahaan besar yang beroperasi di Kaltim tapi enggan menyisihkan CSR mereka untuk Program RLH.
Gubernur berpesan bahwa program ini ditujukan untuk mempercepat mengurangi orang miskin. "Tapi jangan dikorupsi," tegasnya.
Adapun program RLH melibatkan kerja sama dengan Kodam VI Mulawarman. Semua dana CSR RLH tidak masuk ke rekening Pemprov Kaltim, tapi langsung ke rekening Kodam.
